Membekas ingatan

Satu hari masalah menghampiri.
Dia sedang senang mencari-cari.
Dan setelah dia pergi mungkin dia akan datang lagi.
Sudah siap perlengkapan untuk menangkalnya pergi.
Tetapi ternyata dia tidak datang sendiri melainkan bersama teman-temannya satu kompi.

Lebih dari seratus tidak lebih dari dua ratus.
Jadi lebih baik aku pura-pura mati.
Percuma saja dihadapi.
Kupejamkan mata dan bergumam dalam hati.
Karena kata orang bahwa kita hidup tidak sendiri.
Ada sang Kuasa yang ilahi yang sanggup membantu manusia di Bumi.
Yaitu bagi manusia yang berharap padaNya sepanjang hari.