Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Menara Abu

Menara abu tersirat pada hari rabu.
Kata yang hendak disampaikannya yaitu jangan ganggu aku.
Biarkan angin senja membawa berkas serpihan seperti sebuah sapu.
Tercerai-berai ke segala penjuru arah.




Dapat terlihat kesatuannya.
Tetapi tidak lagi kala angin meniupnya.
Gambaran sesuatu hina dari setiap benda.
Yang bermula dari sebuah api yang ada di alam alam semesta.

Semua ada dan semua akan sirna menjadi abu semata.
Apapun materi yang menyusunya.
Bila ada api sebesar matahari mendekati bola dunia.
Panasnya sudah biasa pada menara abu pagi yang siap dieksekusi angin senja.
Siapa yang menyangka bila dahulu dia terbuat dari materi yang berharga?
Atau siapa yang mengira bahwa dahulu ia materi yang sangat perkasa?
Ketika ternyata hanya abu yang tersisa. 
Padahal sisa bakaran hasilnya hanya akan sedikit saja.
Tetapi ternyata abu itu meninggi sampai sepuluh ribu hasta.

Terlalu banyak yang menjadi korbannya.
Kita bisa jadi disana.
Yang tak lain hanya sekepalan yang tak lagi berharga.
Tiada lagi yang memperdulikan apakah ia dikaki, ditengah atau dipuncak menara.
Semua sama.
Dan menunggu diterbangkan oleh angin senja.


Menara Abu Menara Abu Reviewed by Alfiyanto.J.S on 5:47 AM Rating: 5

No comments: