Pada bulan desember kemarin curah hujan cukup lebat. Sekarang sudah akhir bulan desember dan keuangan Andi sudah menipis.
Jam menunjukan jam 12 siang. Karena Mamat sedang mengirit duit, jadi berncana tidak makan siang. Mamat sesorang yang sangat gengsian. Itu sebabnya dia malu membawa bekal.
Tidak berapa lama Andi lewat meja kerja Mamat. Kata Andi : "oi, coy.. Kita makan siang yuk di warung emak gw". Mamat mengelak ajakan Andi katanya " Sorry, Ndi gw lg banyak kerjaan." Si Mamat Sudah sarapan banyak tadi pagi, namun karena cuaca hujan perut Mamat lapar. Jadi dia turun kebawah juga ke warung ibunya Andi.
Mamat duduk di bangku panjang dan menunggu membiarkan orang lain terlebih dahulu. Andi menegor Mamat : "Oi, orang sombong. Tadi di ajak makan tapi gak mau turun". Mamat menjawab : "ah, Ndi.. bisa aja lo. Tadinya gw gak mau turun tapi laper juga. Gw lagi bokek nih baru ganti ban depan belakang motor gw. Mana motor masih 9 bulan lagi".
Sahut Andi "hahaha, kaya ibu mengandung 9 bulan lagi." Lagi Mamat dengan muka memelas menambahkan "Iya, mana gw kemarin gw baru neraktir Sinta sekertaris bos kantor sebelah kita makan sama nonton. Duit udah abis buat dia. gak taunya selesai nonton gw ditinggalin sendiri" Andi yang penasaran bertanya " Lah, kenapa? lo kenapa gak lo anterin balik? ".
Mamat merendahkan suara sejenak lalu melanjutkan pembicaraan : "udah gw tawarin. Tapi bilang bokapnya galaklah. Gw bilang "Gpp, Sin. nanti gw g usah k rumah" tapi terus Sinta bilang "gpp, ndi lagi pula aku udah janjian sama temen". Andi yang penasaran: "Terus-terus". Kembali Mamat meneruskan "Yah, mau bagaimana lagi gw g bisa maksa. Terus gw tinggalin. Nah, cuma gw penasaran. Gw buntutin dari jarak jauh. Nah, terus doi akhirnya berhenti dan nunggu di lobi. Gak berapa lama, ah...udahlah,,Ndi gw laper".
Andi menjawab : "Selesain dulu ceritalah, mat." Bales Mamat : "Iya, tapi. Ndi. Gw ngutang lagi ya di warung lo". Jawab Andi : "Iya, buat lo.. Gratis dah hari ini". Mendengar kata Gratis Mamat girang banget "ah, Serius lo. Ndi. Lo memang kawan gw yang paling baik lah diseluruh kolong dunia". Mendengar hal-hal itu Andi menjawab : "Iya, Mat. Gratis dah. Makanan sisaan gw yak". Jawaban Andi membuat Mamat hilang semangat "ah, lo..Ndi. Emang gw kucing !! lo kasih sisaan makan lo. Kita Temenan lama masih aja. Gw ralat lah. Pujian gw tadi jadinya. Lo memang kawan gw yang paling baiklah diseluruh kolong comberan".
Andi menyahut kembali : "Mat, mat.. duit buat cewe sama motor aj bisa. Giliran tiap abis gak tau kemana. Lo utang ke warung emak gw. Udah makan aj. Nanti gw yang bayarin ke emak gw". Kembali Mamat bersemangat "nah, gitu.. Dong. Ini baru kawan gw dari kecil. Nih, gw lanjutin ceritanya. Nah setelah Sinta nunggu lalu berhenti mobil didepan dia ".
Andi menyeletuk "oh, trus naik mobil dong dia siapa tuh ?". Mamat : "ntar, dulu dengerin gw. Itu yang berhenti mobil Travel nyari parkiran karena abis nurunin penumpang" Andi mejawab : "ngapain lo ceritain ada mobil, mat. ah, lo" Kembali Mamat melanjutkan "Makanya, ntar dengerin gw dulu. Nah.. pas gw liat mobil itu si Sinta ilang dari pandangan. Dia berjalan ke arah balik mobil itu. Kemudian gw kejar ke lobi, karena gw penasaran kenapa dia gak mau gw anterin. Setelah mobil Travelnya jalan. Gw ngeliat si Sinta...". Si mamat berhenti sejenak bercerita untuk minum.
Mamat lanjut bercerita "Gw liat Sinta Naik dibocengin sama motor Harley Davidson. Dan yang bawa tuh motor anaknya Bos.Rudolph kantor sebelah kita. Sialnya lagi si Sinta lambain tangan ke gw. Malu bener gw.". Andi tertawa terbahak-bahak : "Mat,mat... gak kuat perut gw karena dengerin cerita lo. Terus lambain tangan Sinta lo bales apa".
Mamat menjawab miris "belum gw sempet mikir karena gw lagi shock. Pas, Sinta lambain tangan ke gw terus anaknya Bos.Rudolph berhentiin motornya. Dan ngomong "kamu ngelambain tangan sama siapa?" Sinta jawab dan sakit bener jawabnya "ngak, sayang syal aku mau terbang". Andi menyahut "hahaha, makanya. Mat. ngaca dong? Cita-cita jangan tinggi-tinggi amat. Sakit jatuhnya kayak lo itu". Mamat : " Namanya juga cinta, Ndi." Kata Andi "Makan tuh, Cinta. Jadi lo masih mau ngajak Sinta jalan lagi ?" Kata Mamat : "Yah, ngaklah.. ngapain"
Tiba-tiba Sinta sekertaris Bos kantor sebelah tempat Andi dan Mamat kerja turun mau beli makan di warung ibunya Andi. Lalu menegur Mamat "eh, Bang.Mamat. Terima kasih ya yang kemarin. Bang Mamat udah makan? Nih, biar Sinta bayarin sekalian". Parfum Sinta yang wangi dan menyegarkan membuat Mamat lupa peristiwa yang telah terjadi semalam. Kemudian dengan Gengsi yang tinggi Mamat menjawab : "Udah, Sin. ngak, usah.. punya Sinta semuanya sekalian abang yang bayarin aja."
Si Cantik Sinta menjawab Mamat : "ah, serius.. Bang. Sinta jadi gak enak dibayarin lagi" Jawab Mamat : "gak apa-apa, Sin".
Andi dan Mamat pergi ke belakang untuk mencari tempat duduk yang enak, supaya cerita mereka tidak terdengar oleh Sinta. Kemudian Sinta berkata ke ibunya Andi : "Bu, nanti tolong dianterin keatas ya". Kata ibunya Andi :"oke, siap mba.Sinta". Dan Si Manis Sinta agak berteriak ke Mamat yang bersama Andi duduk di belakang Warung ibunya Andi yang luas. Katanya "Bang. Mamat !! sekali lagi terima kasih ya !!. Si Mamat telah mempersiapkan seyuman yang menurutnya manis untuk membalas teriakan Si Seksi Sinta.
Mendengar Mamat yang sok pahlawan kesiangan si Andi kesal : "eh, kunyuk. Makan aja ngutang sama gw. Terus berlagak mau bayarin orang lagi" Si Mamat mejawab "Tenang, Ndi.. Pokoknya nanti kalau udah gajian, tagih aja gw". Mamat akhirnya makan siang dengan menu lengakap. Ibunya Andi : "Andi tolong bantuin ibu anterin makanan-makanan ini ke lantai 5". Si Mamat : " itu sebanyak itu untuk siapa, mak?" Ibunya Andi : "Ini buat makan orang yang pada rapat, mat". Dan Si Mamat setelah kenyang kemudian membeli rokok keluar di warung Unyil.
Kemudian Andi yang bingung bertanya ke ibunya "eh, mak ini serius yang tadi itu". Ibunya Andi : "iya, anterin yah." Selesai membeli rokok Mamat berkata : "Andi, sini gw bantuin". Jawab Andi "Syukurlah, lo bantuin biar lo sadar". Si Mamat : "tenang gw bantuin. ini gw lagi sadar". Kata Andi " yaudah, ayo." Sesampainya di lantai 5. Andi dan Mamat meletakan di meja makan besar dan menatanya rapih. Sebelum waktu kembali kerja jam 13:15.
Mereka berdua kembali ke bawah untuk sholat di mushola di area dekat warung ibunya Andi. Dan bertemulah Mamat dengan ibunya Andi yang mencarinya. Ibunya Andi :" Mat, ini tagihan orang makan rapat tadi 513rb." Jawab Mamat : "kenapa ke saya, mak?". Ibunya Andi : "yeh, mat. ini tagihan mba.Sinta yang tadi lo bilang mau bayarin". Mamat terperanjat, lemas, serta lesu walaupun sudah makan. Andi nyeletuk : "maksud gw supaya lo sadar ini, mat. Yang ini sorry-sorry aja gw gak bisa bantu".
Mamat sekejap kejang-kejang dan berteriak : "dokter-dokter tolong aku !!!!!"
Jam menunjukan jam 12 siang. Karena Mamat sedang mengirit duit, jadi berncana tidak makan siang. Mamat sesorang yang sangat gengsian. Itu sebabnya dia malu membawa bekal.
Mamat duduk di bangku panjang dan menunggu membiarkan orang lain terlebih dahulu. Andi menegor Mamat : "Oi, orang sombong. Tadi di ajak makan tapi gak mau turun". Mamat menjawab : "ah, Ndi.. bisa aja lo. Tadinya gw gak mau turun tapi laper juga. Gw lagi bokek nih baru ganti ban depan belakang motor gw. Mana motor masih 9 bulan lagi".
Andi menyeletuk "oh, trus naik mobil dong dia siapa tuh ?". Mamat : "ntar, dulu dengerin gw. Itu yang berhenti mobil Travel nyari parkiran karena abis nurunin penumpang" Andi mejawab : "ngapain lo ceritain ada mobil, mat. ah, lo" Kembali Mamat melanjutkan "Makanya, ntar dengerin gw dulu. Nah.. pas gw liat mobil itu si Sinta ilang dari pandangan. Dia berjalan ke arah balik mobil itu. Kemudian gw kejar ke lobi, karena gw penasaran kenapa dia gak mau gw anterin. Setelah mobil Travelnya jalan. Gw ngeliat si Sinta...". Si mamat berhenti sejenak bercerita untuk minum.
Mamat menjawab miris "belum gw sempet mikir karena gw lagi shock. Pas, Sinta lambain tangan ke gw terus anaknya Bos.Rudolph berhentiin motornya. Dan ngomong "kamu ngelambain tangan sama siapa?" Sinta jawab dan sakit bener jawabnya "ngak, sayang syal aku mau terbang". Andi menyahut "hahaha, makanya. Mat. ngaca dong? Cita-cita jangan tinggi-tinggi amat. Sakit jatuhnya kayak lo itu". Mamat : " Namanya juga cinta, Ndi." Kata Andi "Makan tuh, Cinta. Jadi lo masih mau ngajak Sinta jalan lagi ?" Kata Mamat : "Yah, ngaklah.. ngapain"
Si Cantik Sinta menjawab Mamat : "ah, serius.. Bang. Sinta jadi gak enak dibayarin lagi" Jawab Mamat : "gak apa-apa, Sin".
Andi dan Mamat pergi ke belakang untuk mencari tempat duduk yang enak, supaya cerita mereka tidak terdengar oleh Sinta. Kemudian Sinta berkata ke ibunya Andi : "Bu, nanti tolong dianterin keatas ya". Kata ibunya Andi :"oke, siap mba.Sinta". Dan Si Manis Sinta agak berteriak ke Mamat yang bersama Andi duduk di belakang Warung ibunya Andi yang luas. Katanya "Bang. Mamat !! sekali lagi terima kasih ya !!. Si Mamat telah mempersiapkan seyuman yang menurutnya manis untuk membalas teriakan Si Seksi Sinta.
Mereka berdua kembali ke bawah untuk sholat di mushola di area dekat warung ibunya Andi. Dan bertemulah Mamat dengan ibunya Andi yang mencarinya. Ibunya Andi :" Mat, ini tagihan orang makan rapat tadi 513rb." Jawab Mamat : "kenapa ke saya, mak?". Ibunya Andi : "yeh, mat. ini tagihan mba.Sinta yang tadi lo bilang mau bayarin". Mamat terperanjat, lemas, serta lesu walaupun sudah makan. Andi nyeletuk : "maksud gw supaya lo sadar ini, mat. Yang ini sorry-sorry aja gw gak bisa bantu".
Panggil Dokter
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
9:10 PM
Rating:

No comments: