Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Hikayat cerita kubangan lumpur

Aku babi yang senang bermandi lumpur.
Sehingga bila ada air bersih timbaan dari sumur, maka aku tak akan rela kecebur.
Hasratku selalu ingin yang berendam dalam kubangan yang terlihat hancur lebur.
Sebab disana aku bisa terasa membaur.

Suatu kali aku lihat kawanan domba di padang rumput yang subur.

Mereka selalu terhibur.
Dan mereka selalu aman terjamin oleh Tuan tanah yang sangat masyhur.
Saat itu hati ku jadi sangat hancur.

Aku coba bertingkah menjadi seperti domba yang bulunya sangat gembur.
Tapi secepatnya aku tahu bahwa suara ku mengembik terdengar seperti orang mendengkur.
Semangatku jadi domba akhirnya gugur.

Pada suatu hari aku bangun cepat dari tidur.
Sebab kesusahan batin memaksa aku tetap terjaga bagai pengawal malam yang harus lembur.
Di pagi itu aku memandang langit di ufuk timur.
Ketika itu mataku melihat pantulan fajar pagi yang terang dari kilauan pedang tempur.


Aku lihat kilaunya terus datang menghambur.
Dan tak setapak pun cahaya silau itu berjalan mundur.
Setelah mendekat aku tahu bahwa tuan yang termasyhur sedang terburu-buru.
Dia ingin membawa aku sebagai umpan berburu.

Oh, akhirnya tiba juga cita-citaku sebelum aku menjadi uzur.
Aku bangga bahwa aku yang hina ini bisa berguna bagi si Tuan termasyhur.
Meskipun kotoran yang menempel ditubuhku tak pernah luntur.
Namun akhirnya aku bisa mengorbankan diri agar Tuanku bertambah makmur.

Benar, bahwa benar hari ini aku sangat bersyukur.



Hikayat cerita kubangan lumpur Hikayat cerita kubangan lumpur Reviewed by Alfiyanto.J.S on 7:14 PM Rating: 5

No comments: