Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Beda anak raja, beda orang biasa

 

Sebuah kerjaan akan mempunyai para pewaris tahkta untuk mengisi pos daerah jajahan untuk memerintah dibawah pimpinan seorang Raja Agung atau yang bisa juga disebut Kaisar. Kerajaan yang besar mempunyai aturan main yang kompleks, raja memerintah atas daerahnya, dan juga harus memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, tetapi tidak boleh lupa memberikan menyediakan kewajiban bagi yang memberikan dirinya berkuasa.

Tahukah anda bahwa kita anak-anak Kristen ( a.k.a Yesus-yesus kecil) itu adalah seorang raja pada masing-masing bagiannya. Namun kita lebih memilih untuk bersikap biasa saat menghadapi dunia. Dalam tulisan di Alkitab yang diilhami roh kudus, kita ini sering dipakai sebagai kiasan ; seperti domba, hamba, anak, kekasih, tetapi yang terlupa kita adalah anak raja.

Pernahkah kamu membaca bahwa Tuhan Yesus berkata bahwa "Aku telah mengalahkan dunia" (lih. Yoh 16:33). Bukankah dalam siap sedianya kita melayani Tuhan dengan setia, kita akan beroleh lagi upah lebih besar untuk lebih berkuasa dari yang sebelumnya (lih. Perumpamaan tentang uang mina Luk. 19:11-27). Yang lebih banyak sebenarnya penjabaran lainnya, tetapi ini sekedar tulisan yang cukup bagi diri ku untuk instropeksi sikap sebagaimana anak raja yang dipantaskan untuk memerintah sebagain tuan.

Raja yang layak bagi sebuah kerjaan Tuhan adalah yang mempunyai patokan dari Kristus. Banyak banget penjabarannya, tetapi yang masih salah dari diriku akan ku jabarkan, agar aku mengerti cara instropeksinya saat aku membaca lagi ini dihari yang kemudian aku hanya sekedar mengenang.

Satu yang aku tahu bahwa dalam kitab Daniel sebut saat Raja Babel, atau Raja lainnya setelah terbagi yaitu Persia & Media, ketetapan tidak boleh dilanggar, komitmen harus jalan meski kerugian didapatkan. Seperti ketika Daniel harus dimasukan kedalam gua singa, sedihlah hati raja, bahwa dia telah dijebak untuk menjatuhkan hukuman kepada orang yang dia kasihi oleh mereka pembenci Daniel. Namun yang terjadi hukuman untuk Daniel tetap dilaksanakan, cuma berikutnya setelah Daniel selamat, para pendakwa Daniel diluluh lantahkan. Oleh karena itu Alfi, kamu belum bulat bermufakat untuk tetap dalam suatu ketetapan yang telah engkau putuskan, makanya Tuhan belum menaikan kamu punya Drajat (Gaya bahasa logat teman ku yang sudah lama tak jumpa, Agus Kosai dari Papua).

Dua yaitu, yang aku tahu aku sering mudah teralihkan oleh pikiran garis-garis besar pedoman kehidupan di Alkitab. Jadi seperti perumpaan di Alkitab dasarnya belum kuat. Atau artinya Karakteristiknya tidak bisa ditebak. Itulah beda seorang raja sama orang biasa adalah Raja tidak neko-neko, tidak kompromi, tidak mau tawar menawar terhadap suatu yang baginya merugikan. Semua atas dasar keutungan untuk rakyatnya, tidak ingin menggadaikan diri untuk bahagia diatas penderitaan orang. Memang aku bukan raja yang membawahi orang dalam kuasaku, tetapi yang bisa kita ambil "Hey, Alfi" bahwa kamu itu berkuasa atas tubuhmu, dan dalam itu tanamkan dasarmu, biar orang tau image, dan karakter mu. Biar mereka tahu bahwa kamu terang bukan abu-abu, dan mereka sadar kamu panas bukan suam-suam kuku, sehingga mereka memperlakukanmu layak untuk disegani, dan dihormati. Sebab ada lingkar sinar Tuhan menyelebungi tubuh, roh, dan jiwamu yang dalam bahasa inggris berantakannya (Halo from God).

Tiga, aku itu sering lebih dari itu terbiasa pada pola to and fro (kesana kemari). Raja itu mempunyai sebuah tujuan, dan untuk mengenangnya dia membuat sebuah landmark atau bangunan megah untuk mengenang hasil karya selama hidupnya. Kalau kamu "Hey, Alfi" tidak bisa membuat landmark itu, tetapi kamu bisa membuatnya didalam hatimu. Keindahan kamu yang ingin dipancarkan, sehingga kamu semakin berkilauan sebagai buatan tangan Tuhan. Ingat Tuhan tidak pernah gagal dalam sebuah aksinya, tetapi kamu bisa gagal dalam sebuah tindakannya, sebab kamu menukar sup kacang merah kepada orang yang ingin mengambil hak kesulungan mu. Sebuah perumpamaan Esau, dan Yakub sering aku ambil sebagai pertukarang singkat yang membuat bangunan landmark ku sering tersedat dalam proses pembangunannya. 

Ya, Tuhan. Baru jujur aku akan tiga itu, bahwa aku tidak berketetapan, aku mudah teralihkan sebab tidak panas tidak dingin, dan aku masih merugi dalam usaha pembangunan landmark kehidupan ku. Maakan aku Tuhanku, jujur aku capek berulang, dan selalu menulis untuk mengulang, bukannya maju malah tak usai menceritakan sebuah hasil yang belum menghasilkan bahagia setelah menang.

Beda anak raja, beda orang biasa Beda anak raja, beda orang biasa Reviewed by Alfiyanto.J.S on 2:30 PM Rating: 5

No comments: