Wash away

 

Aku ini sama dengan dunia. Gak persis, tapi serupa. Sebenarnya bukan aku saja, tapi semuanya. Dalam darah kita dikandung dosa, dalam kedagingan, kita dibawa kepada keinginan yang lepas dari dosa. Kali ini aku menulis lagi, sama seperti biasanya kalau terjadi apa yang biasa, dan sedang digodok untuk terakhirnya berhenti terbiasa. Saat ini subuh jam 03:42, tanggal 22092021, mata masih terbuka, berjaga, sehabis tadi selesai berdoa, dan aku percaya telah dibasuhnya

Aku melanjutkan lagi, agar ketemu titik, dan dipublikasi pada blog ini bahwa tadi sempat pakai laptop, namun mati, lalu dihidupkan lambat sekali, sedang kantuk berat sudah menghampiri. 

Jadi untuk kali sekian banyak kesempatan yang aku benci, dan tak kuhitung berapa jumlahnya semua yang telah terlewati ; inilah yang aku mau ucapkan usai terakhir untuk menulis ucapan sedap-sedapan atas janji iman yang duhulu telah dilanggar, dan dituliskan, tapi kembali lagi terulang lagi. Oleh karena itu aku ingat atas semua sebab musabab nya.

Dalam pada aku jatuh setelah kira kira 3 x 30 hari bahwa aku pernah terjatuh sakit, dan balik mata, dan sentuh terbiasa.

Dalam pada aku benar sakit, pada pemulihannya demikian lagi.

Dalam pada aku sendu, mengasihani diri, bukan mengasihi, akhirnya itulah sumber balik mengulang.

Dalam pada marah,

Dalam pada tanpa uang,

Dalam pada sakit ringan,

Dalam pada tak bisa tidur,

Dalam pada terbangun tengah malam,

Dalam pada game kalah lemot atau apalah,

Dalam pada berhenti ide kerja menulis itulah,

Dalam pada mengantuk,

Dalam pada lain-lainnya yang sayang tak aku sebutkan, karena berat sekalu untuk bisa terjaga di jam 03:57 pagi 

Tak ada seri lanjutan untuk yang telah dibasuh bersih putih. Tak ingin kompromi, atau mengotori diri. Dalam pada Tuhan Yesus Kristus aku berserah hati, perbuatan, tubuh, dan pikiran, serta roh, juga kekuatan. Amin, amin, amin.