Malam ini sehabis baca sebagai kebiasaan sebelum tidur, aku yang sedari tadi sebelum hari berganti melakukan mata seperti biasa belakangan tak tercurah, akhirnya menemui titik jemu, dan muak dalam segala hal yang tak ku suka, tapi seperti wajib, padahal tidak. Meskipun sudah berakar lama, tapi kali ini beda, bukan aku mau berjanji, tapi beriman, sebab aku selalu dibenarkan.
Dengan sesuatu yang ku imani, bukan hanya didapatkan dari sekedar berkhayal, tapi berproses mendengarkan suara yang menyejukan, menegur, dan men-damai-kan aku dengan diri ku yang fana, sementara, penuh cela, lagi banyak tak layak untuk dikasihani, tetapi ternyata Dia yang setia, tak pernah berpikir untuk pergi. Malah semakin dekat, semakin akrab, sehingga aku mulai bersadar diri, untuk itu aku hari ini di subuh pagi gelap, berkomitmen lagi.
Tidak seperti dulu, sekarang jatuh, aku bangkit, tidak tertawa memang, tetapi teduh, tenang, serta berpendirian. Sebab dalam segala upaya yang ku lakukan, memang dalam kendali ku ada kalanya, teguh, tapi terus hancur yang aku bangun. Demikianlah iman ku dalam perkataan kebenaran dari sang Khalik dalam pimpinan Roh Kudus itu, yakni segala sesuatu bawa ke dalam Nya, sebab Dia yang memelihara ku, telah menjamin bahwa selama diri ini mau berseru, datang, memohon pengampunan, maka dalam segala hal, aku dibenarkan.
Hanya saja dalam prosesnya, harus semakin lagi rendahkan diri, tak apa bila dihadapan orang yang patut dihormati, namun bila dihadapan mereka yang tinggi hati, kita wajib nya merendahkan hati, karena yang dibenarkan selalu menang, dalam hasil putusan akhir dipersidangan hari-hari terakhir.
Yah, dalam pada waktu aku menulis ini, sekarang sudah menunjukan pukul 01:39, 03-05-2022, disini aku menulis catatan digital, untuk terakhir dalam upaya mata fana, sebab aku sudah pahami, dan alami, ternyata daya mata, sentuh, saat berlangsung semua itu, memicu ku bertanya ; apakah berguna ? sudah tidak, apakah itu kebutuhan ? absolut tidak, sebab aku bukan bagian dari dunia, semua tampak sia-sia, setelah aku mendapatkan iman, dan selalu dibenarkan, meskipun kali ini aku salah.
Dalam pada itu, aku ingin terakhir menaruh titik, sampai jumpa ditulisan yang bukan untuk mata, curah, atau sentuh, atau urut-urutan, mungkin tujuan pembersihan berlebihan, namun berikutnya nanti hanya sebuah tulisan untuk renungan untuk menguatkan, atau iman dalam urusan mengingat kebelakang, yang isinya proses pembaruan tahapan lebih lanjut, bukan yang ku maksudkan dalam tulisan kali ini.
Terima kasih atas belas kasihan, kemurahan, pertolongan, dan pengampunan Mu, Tuhan ku Yesus Juru selamat ku yang hidup.
Amin, amin, amin.
Justified
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
1:45 AM
Rating:

No comments: