Aku mengandalkan Tuhan

Sudah hampir siang, pada saat subuh tadi tenang, dan pagi begitu riuh tubuh ku ribut, dan perilaku perjuangan terhadap urusan dunia, kemudian membuat diri ini kembali kepada keinginan mengandalkan si buluh bambu pecah, sehingga semua hal selalu salah, dan membuat ku terluka. Demikian resolusi dibuat lagi, meski tak mata, tapi andalkan diri sendiri dalam alam logika, disitu letak ku salah, dan mengaku dosa, sebab aku tak mau menjadi sama dengan dunia.

Dan usai merenungkan, sebab ada yang terhapus, karena jari jemari ku bertingkah, ini ku lanjutkan paragraf kedua. Dimana seingat ku bahwa teringat yang tertulis dalam Firman Nya, bahwa apa yang terkecil, atau terlemah dari Allah pasti lebih kuat dari dunia. Maka sudah seharusnya ku mengandalkan Tuhan, sebab urusan pemahaman diri, uang, waktu, tubuh, mereka ,dsb ; adalah urusan yang akan berakhir sia-sia, lalu menambahkan kecewa.

Sungguh kali ini berbeda, meski aku menuliskan nya sepertinya sama seperti sebelumnya, atas dasar ingat-ingatan bagi ku di masa depan, tapi atas dasar mengandalkan Nya, diri ini tak ingin mengingini, karena dari urusan penguraian masalah ku, ada pada letak disitu. Kemarin jadi Landak, tak juga menyegarkan ku, malah begini, bukan salah cerita itu, tapi salah ku bahwa menemukan diri ku juga adalah semu, sebab mendapatkan Tuhan, lalu mengandalkan nya, disitulah letak kemerdekaan ku atas penjara di tubuh ini, di bumi yang jahat, dan penuh kenajisan tak henti. Jadi sekarang aku lepaskan yang lalu, dan akan pegang terus Tuhan ku, didalam hati, pikiran, jiwa, dan roh ku.

Tuhan terimalah aku, dan ajarlah aku untuk selalu mengandalkan Mu. Dalam urusan salah yang lalu, ku serahkan diri ku untuk di Kudus kan bagi mu. Jika rangkaian buruk masih ada yang melekatkan, biarlah Engkau lepaskan. Kalau ada celah sisa yang tertinggal, oleh karena kepenuhan Roh Mu, maka biarlah yang buruk itu dihempaskan. Terimakasih Tuhan atas kasih, dan pengetahuan dari pada Mu ini. Dalam iman ku berdoa, bahwa aku percaya bila aku mengandalkan Mu, bahwa damai juga sejahtera sedang, dan terus melimpahi kehidupan ku dalam penyertaan Roh Kudus Mu.

Amin.