Diluar hujan, subuh ini sejuk sekali. Yang panas tadi padam, tapi bukan karena air, tetapi oleh karena ulah sendiri, berbuah sesal, dan bahagia berbarengan datang nya, sebab ini adalah hari untuk ku. Ada hari kemarin, dan itu telah sudah berlalu, yang kini berganti hari yang akan datang sebagai hadiah setiap hari, yang akan ku syukuri, dimana sekarang momen diperbaharui.
Bukan tiba-tiba berkata begini, meski terulang kembali, hanya satu tambahan hari ini, membawa ku pada pemahaman bahwa "Bukan hanya mata yang bisa memandang, tapi hati bisa juga menerawang. Dan membaca sama saja bersuara ke jiwa, lalu terbawa latih diri pada hal tak berguna, akhirnya terlaksana hal yang sia-sia".
Bukan sama, tapi menuju memutar, dan akan kesana, jadi beruntung aku terus tak berpikir mencari makna, atas peristiwa yang kebetulan berkesan, sebab bertepatan dengan satu masa bagi perayaan segumpal daging menjadi manusia. Jadi mulai sekarang usai merenung panjang, diputuskan bahkan sebelum menulis ini, jiga tadi sudah berdoa, bahwa jangan mengeja kata-kata dalam kalimat para penganiaya, jauh kan niat latihan untuk yang belum tentu terwujud, apalagi selama ini banyak yang sia-sia. Jangan disimpan cara biasa pengucapan yang menyimpang dari cara yang serong kemana-mana.
Tuhan, terima kasih atas hari untuk ku.
Diri ku mengucapkan syukur sudah diampuni.
Aku bersukacita bisa belajar dari kesalahan ini.
Kiranya damai sejahtera berlimpah-limpah di setiap hari yang sedang ku jalani.
Amin.
Selamat atas hari untuk mu, Alfi.
Hari untuk ku
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
3:04 AM
Rating:
No comments: