Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Paling Pinter Bohongin si Anak Babeh

Pada hari sabtu malam Andi, Mamat dan Kawan-kawan nonton bareng pertandingan final UEFA Champions League. Rencana mereka akan menonton bareng di Cafe and Cofee Shop. Setelah sore menjelang mereka semua sudah berkumpul rumah Andi yang bersebelahan dengan rumah Mamat. Motor sudah memenuhi jalanan. Dari tadi mereka sedang menunggu Mamat yang belum keluar dan lewat BBM mengabarkan ke Andi untuk ditunggu.

Setelah setengah jam. Udin salah satu rombongan membuka suara : "Ndi, ini udah jam setengah 8, Kalau kita mau dapat duduk didalam. Kalau diluar gak enak ga dapet duduk. Kayak nonton layar tancep." Jawab Andi : "Iya, Din.. Tadi si Mamat lagi nunggu nyokapnya tidur dulu. Karena dia gak pernah diizin keluar balik pagi sama Nyokapnya. Jadi cuma bisa diam-diam aja. Atau Lo sama yang lain duluan aja. Nanti gw nyusul kesana."

Mendengar perkataan Andi semua rombongan setuju. Lalu kata Gery salah satu rombongan berkata : "Yaudah, kalau begitu kita duluan yak, Ndi.. Nanti kita cariin tempat duduk yang enak. Kabarin aja.." Jawab Andi : "Ok, kalau begitu. Nanti gw kabarin.." Akhirnya semua rombongan menghidupkan motor mereka dan berkonvoi bersama. Teriak rombongan : "Duluan, Bro.." Andi menjawab mereka : "Sip, Hati-hati, Bro.."

Andi masih menunggu Mamat yang belum keluar juga. Kata Andi lewat BBM "Mat, kira-kira masih lama gak ? Anak-anak udah pada jalan duluan mau nyari tempat disana" Bales BBM Mamat : "Wah, gw gak tau, nih.. Emak gw masih nonton kompetisi Dangdut di TV , Ndi.. Mana kebetulan hari Finalnya ini lagi. Tapi gw lihat matanya udah mau ngantuk. Kalau lo duluan gak apa-apa, Ndi.. Gw nanti nyusul." Lagi bales Andi : "Nggak, Mat.. Bareng aja kita. Gw tunggu di rumah ya. Kabarin kalau udah"

Setelah menunggu sekitar sejam. Mamat melihat Emaknya mulai memejamkan mata. Dengan diam-diam Mamat mau keluar. Ketika hendak mengeluarkan motor keluar pagar rumah. Emaknya Mamat terbangun dan berteriak : "Mat, Lo lagi ngapain lo diluar ?" Mamat ketakutan dan kebingungan membalas pertanyaan ibunya : "Lagi mau ngunci pagar, Mak." Melihat kondisi yang belum kondusif maka si Mamat kembali masuk ke rumah. Didalam rumah Mamat berkata : "Mak, besok minggu bukannya ada acara pengajian di Masjid." Jawab Ibunya Mamat : "Iya, hampir lupa..Emak" Lagi kata Mamat : "Trus gak tidur, Mak.. Gak enak nanti kalau di pengajian ngantuk-ngantuk"


Kata Ibunya Mamat : "Iya jam 5 pagi." Tetapi usaha Mamat tidak berhasil memancing ibunya untuk lekas pergi tertidur. Maka akhirnya Mamat pergi ke kamarnya untuk menunggu. Mamat tiduran sambil main HP.

Sambil mengintip sesekali ke ruang TV untuk melihat Emaknya sudah tertidur atau belum.

Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam. Suara TV masih menyala. Lagu Dangdut yang senada dengan goyang dan irama masih terdengar ditelinga Mamat. Ditambah lagi komentar juri Dangdut yang sedikit nyambung malah kadang sering melucu. Terdengar dari dalam kamar Mamat. Seorang komentar juri yang sedang mengomentari kontestan yang baru saja tampil dipanggung.

Kata Juri : "Akbar, penampilan kamu tidak seperti biasanya. Serasa ada yang kurang gitu. Kalau masalah cengkok Dangdut kamu sudah dapat itu. Apa kamu sedang kurang enak badan ?" Jawab Kontestan : "Iya, kemarin habis latihan kita Latihan suara tapi sempat keujanan jadi kayaknya masuk angin. Dan kurang fit hari ini" Jawab juri sambil menyertakan iklan : "Kalau masuk angin begitu minum dong tolak Guk-guk"

Mamat ngedumel dalam hati : "Ini juri melakukan penilaian make nanya sakit. Kontes Dangdut yang gak kredibel" Lanjut komentar juri katanya : "Kalau lihat kamu itu tadi itu saya suka banget. Apalagi pakaian kamu itu merah dengan syal India yang melingkar di leher yang berwarna kuning dan sepatu bermotif mancung berbahan sutra itu dengan balutan warna Ijo sangat matching lho. Itu seperti lampu rambu lalu lintas jalan-jalan diatas panggung." Dibarengin suara tawa penonton di TV.

Lagi tanya juri : "Kalau boleh tahu siapa yang pilihin itu ? Kamu sendiri atau siapa ? Kok, bisa pas." Jawab kontestan : "Sebenarnya ada beberapa pilihan sih, Mas.. Tinggal saya yang disuruh pilih mau yang mana." Lalu tiba-tiba Presenter acara TV yang juga seorang pelawak itu menyela pembicaraan juri : "Eh, kuya.. Komentar lo.. Kerja-kerja. Jangan tanya-tanya. Apa, kek.. Saran-saran. Malah tanya-tanya. Udah next-next." Jawab juri : "Belum selesai nih gw keluez.."

Sang presenter menjawab : "Udah ah..gak penting lho. Durasi, tuh.. Durasi. Gw diingetin produser dari tadi. Jangan sampe abis karena mau iklan." Lanjut tawa penonton melihat akhir lucu perdebatan sang Presenter dan salah seorang juri.

Pikir Mamat dalam hati : "Tumben si Emak gak ketawa.." Pelan-pelan Mamat membuka pintu kamarnya dan kemudian keluar. Didapati tidak lagi Emaknya menonton TV tetapi TV yang sekarang sedang menonton si Emaknya Mamat.

Kata Mamat : "Bagus, gw bisa jalan sekarang. Emak tidur di Sofa dan pules. Gw kabarin Andi dulu." Kata Mamat lewat BBM-an : "Ndi, gw udah mau keluar. Lo gmn ?" Bales Andi : "Gw udah siap dari tadi. Jadi ngantuk sekarang." Bales Mamat : "Sorry, Ndi.. 5(lima) menit lagi kita jalan."

Setelah 5(lima) menit berlalu si Mamat pelan-pelan mengeluarkan motor agar tidak terdengar oleh ibunya yang sedang tertidur didepan TV. Andi sudah menunggu diluar rumah. Orangtua Andi adalah pedagang pecel ayam, lele,dll kalau malam minggu akan pulang jam2 pagi. Jadi tidak ada masalah bagi Andi untuk hal itu.

Kata Mamat : "Ndi, kita nyalain motornya didepan aja ya. Gw takut nyokap gw kebangun." Jawab Andi : "Ok, Mat" Sambil mendorong motor agar jauh si Andi dan Mamat mendengar teriakan "Maling-maling"

Kata Andi : "Mat, ada maling gimana?" Jawab Mamat : "Dari mana teriakan itu ? Ayo kita bantuin dululah, ini kan komplek kita." Jawab Andi : "Suara teriakan malingnya dari arah belakang sih, mat.. Itu dia ada beberapa orang lagi lari didepan" Tanya Mamat : "Tapi ada juga tuh, Ndi.. Beberapa orang lari di belakang kita ?"

Tanya Andi : "Udah hidupin motor lo cepet nanti biar kita kejar yang mana aja." Mamat dengan cepat menghidupkan motornya. Lalu setelah Andi naik dibelakang si Mamat menarik gas dab mengejar beberapa orang orang didepan.

Dijalan pengejaran bukannya Andi dan Mamat yang mengejar malah sepertinya kelompok massa makin bayak mengejar Andi dan Mamat dengan beberapa balok dan kayu serta bambu.

Andi menepok bahu Mamat : "Mat, kita yang dikejar. Kita disangka maling, nih.  Gelap-gelapan begini kita bisa dihajar karena salah sasaran atau mungkin karena salah paham." Jawab Mamat : "Iya, bagaimana nih.. Ndi..

Lagi kata Andi : "Kita berehenti. Tinggalin nih motor kalau kita gak mau kena amuk warga. Kita kabur ke kebon lalu manjat pohon. Kalau udah aman dan motor lo dibawa kita ke Pos security yang sudah pasti kita bisa terangkan baik-baik dari pada ditempat gelap-gelapan begini" Dengan cepat Mamat mengiyakan usul dari Andi.

Mereka kabur meninggalkan motor dan lari menuju kebon lalu memanjat pohon. Masa yang berlarian yang mengepung dari depan serta belakang hendak menghakimi tersangka yang diduga pencuri motor yang berkeliaran di komplek mereka. Karena baru-baru ini terjadi beberapa kehilangan motor di komplek mereka.

Kata Zakir satpam komplek : "Wah, ini motornya si Mamat. Malingnya tadi kabur ke kebon." Warga RW yang lagi bersemangat karena sedang menunggu partai Final UEFA Champions League malah senang karena disamping geram terhadap pelaku yang pencurian yang meresahkan komplek mereka.

Kata Pa.Yusuf ketua RW : "Tenang, tenang.. Kita harus tenang dan jangan gegabah. Kita cari mereka tetapi saya harapkan jangan ada satupun yang main hakim sendiri" Lalu warga mencari kedalam kebon.

Dalam kegelapan dengan terang lampu senter. Mereka mencari dengan saksama. Kata Zakir satpam : "Kita cari dari Ujung sini sampai kebon aja karena mereka tidak mungkin menyebrang kali" Sedang Andi dan Mamat berada diatas mereka di pohon mangga. Kata Mamat berbisik : "Bagaimana menurut lo sekarang ?" Jawab Andi : "Kita tunggu sepi. Dan jangan bergerak dan jangan menimbulkan suara"

Teriak warga mengudara : "Woi, Dimana lo !! Keluar !!" Zakir si Satpam  kencing persis dibawah pohon mangga tempat Andi dan Mamat nangkring diatas. Kebon milik Pa.Yusuf itu kebetulan yang menjadi tukang kebonnya adalah Zakir. Tak sengaja mau melihat mangga yang sedang lebat si Zakir kaget lalu menahan kencingnya yang sedang mengalir, karena tepat diatas pohon ada orang.

Zakir : "Wah, wah.." Kata Pa.Yusuf : "Makanya kencing jangan sembarangan di Kebon." Kata Zakir : "Itu malingnya Pa.Rw lagi diatas pohon"Warga langsung berkumpul. Teriak warga : "Woi, turun.. Lo berdua." Semua cahaya senter mengarah kepohon itu.

Kata Pa.Yusuf : "Tenang" Setelah warga tenang Pa.Rw berkata : "Hei, kalian maling.. Turun saya jamin aman. Saya jaminannya" Teriak Mamat : "Saya bukan maling, Pa.Rw. Ini Mamat sama Andi" Warga mengenal mereka. Dan saling menengok kiri dan kanan.

Lagi kata Pa.Yusuf : "Ngapain kalian manjat pohon malam-malam ini di kebon. Mau nyolong mangga ? Ini kebon saya tinggal bilang aja?" Jawab Andi : "Kita,mah.. Bukan mau nyoloong.. Pak" Lagi kata Pa.Yusuf : "Kalian lihat gak maling yang kabur kearah kebon sini ?"

Jawab Mamat masih dari atas : "Gak ada maling Pa.RW itu tadi kita berdua kabur karena takut korban salah sasaran. Kita takut dipukulin sama warga. Apalagi gelap-gelapan." Kata Pa.Rw lagi : "Yaudah, kalian berdua turun-turun nanti terangin di Pos aja"

Andi dan Mamat akhirnya turun. Para Warga yang mengenal mereka sebagai warga komplek mereka sambil tertawa. Kata salah Pa.Udin : "Untung kita tidak jadi lempari batu. Ternyata Andi dan Mamat"

Setelah itu mereka semua pergi ke Pos. Andi dan Mamat dikasih minum dan makanan. Setelah itu Zakir berkata : "Maaf, ya..Ndi, Mat.. Gw tadi ngeliat dua orang yang gw gak tau ternyata lo berdua lagi dorong-dorong motor. Gw sebagai petugas keamanan langsung respon menghubungi warga di Pos yang lagi rame karena mau nonton bareng"

Jawab Andi : "Bang.Zakir maaf sih maaf. Hampir mati kit berdua lari terus manjat pohon mangga yang tinggi. Kalau kita berdua kepleset terus jatuh itu karana Bang.Zakir" Lanjut kata Pa.Yusuf : "Kalian berdua kenapa dorong-dorong motor. Tadi motornya dibawa kesini sama warga hidup kok."

Jawab Mamat : "Kita berdua mau nyusul temen-temen lainnya pada mau nonton bareng di Cafe and Coffee shop. Mereka udah duluan kesana. Sedang saya sam Andi mau nyusul. Karena tadi Emak di rumah pasti gak akan ngizinin Mamat seperti yang udah-udah sebelumnya. Makanya tadi keluarnya tunggu Emak tidur dulu. Terusnya mau supaya Emak gak kebangun, Mamat dan Andi dorong agak jauh supaya gak ketauan."

Lalu jawab Zakir : "Oh, begitu...Mat" Lagi kata Pa.Yusuf : "Nah, sekarang udah jam 01.30 kalian mau kesana juga ? Udah mau mulai. Nonton bareng disini aja. Sendal kotor habis dari kebon. Udah, gtu.  Nanti klo lo, Mat.. Udah gak dapet izin mah bahaya takut ga ada Ridho bisa celaka lo dijalan."

Andi dan Mamat bingung dan terdiam. Lanjut kata Pa.Yusuf : "Kalau si Andi pasti diizinin. Nah, lo.. Bisa-bisa klo ada apa-apa ketiban repotnya si Andi juga karena nasib sial dari lo." Kata Andi : "Kalau gw sih, terserah sama lo aja, Mat" Jawab : "Pikir-pikir di Pos enak juga sih. Ada kopi, teh, gorengan, cemilan. Gratis lagi. Dari pada disana. Gw udah males juga sih, Ndi. Lo gak apa-apa kan, Ndi ?"

Bales Andi : "Gw juga sama, Mat. Gara-gara tadi jadi males bawaanya kemana-mana. Yaudah kita nonton bareng disini aja" Maka jawab Mamat : "Kalau begitu gw yang ngabarin yang lainnya bahwa kita gak bisa kesana"

Sambil main catur berdua Andi dan Mamat serta yang lainnya sibuk sambil menunggu Final ditayangkan di TV. Kata Mamat : "Ndi, si Udin bales BBM dari gw."

Isi Jawaban BBM Udin : "Ah, Mat.. Gimana sih.. Gak asik lho. Takut amat sama Emak lo. Kan, juga nonton bareng doang. Gw juga gak dizinin koq sama Bapak Gw tadinya. Ngapain takut. Gw kabur aja dari jendela kamar diem-diem. Kalau Babeh gw mah asik orangnya dan bahkan udah CS (Eng : close/deket/kaya temen) . Semua Beres !! Lo kesini aja Nanti balik lagi sebelum Nyokap lo bangun. Buruan nih. Gw udah siapin tempat buat lo berdua." Jawab Mamat : "Gw gak bisa, Din.. Sorry banget.. Jadi gw sama Andi nonton di rumah aja. Sorry, ya"

Dan Udin membalas lagi : "Ah, Mamat, mah.. Anak Emak. Yaudah.. Mat. Gw sama orangtua gw udah ngerti apalagi Babeh gw. Gampang dibohongin karena udah percaya sama gw." Bales Mamat lewat BBM : "Ok, Din.. Sorry sekali lagi. :) "

Pertandingan partai Final UEFA Champions League sudah dimulai. Suara riuh ramai suara pendukung kedua kubu sangat seru di Pos. Dan membuat Andi dan Mamat tidak begitu menyesal karena tidak bisa ikut teman-temannya nonton bareng bersama.

Akhirnya pertandingan usai. Dan tak terasa sudah adzan subuh. Dan para warga yang muslim belum juga pulang melainkan sholat subuh dahulu di Masjid. Andi dan Udin tidak sholat karena merka disuruh jagain pos karena mumpung ada mereka Zakir satpam mau sekali sholat subuh, karena selama ini alpha.

Tidak berapa lama si Udin BBM menanyakan keberadaan Andi. Kata Udin : "Ndi, dimana lo sekarang ?" Bales Andi : "Gw baru selesai nonton bareng di Pos." Lagi kata Udin : "Ada siapa aja disana ?" Jawab Andi : "Cuma gw sama Mamat aja. Bang.Zakir lagi sholat" Lanjut Udin bales lewat BBM : "Ok, gw meluncur kesana"

Sesampainya disana Udin turun dari motor. Lalu berkata kepada Andi dan Mat : "Lo berdua nonton disini ?" Jawab Mamat : "Iya, Din" Lagi kata Udin : "Ah, Lo mah Ndi, Mat. Gak seru.. Enak tadi disana sehabis nonton bola ada tontonan lainnya. Ada yang ribut karena kalah taruhan. Rame, dah... Pokoknya. Dari pada di pos sama Bang.Zakir mana ada seru-serunya"

Jawab Andi : "Lumayanlah daripada gak sama sekali." Lagi kata Udin : "Tapi pasti lebih seru klo lo ikut. Coba tadi lo pergi gtu diem-diem. Lagi bokap gw mah asik orangnya dan udah CS (Eng : close/deket/kaya temen) . Kayak gw. Yaudah, gw mau balik..ah. Nanti keburu bangun. Soalnya gw mau naruh motor ini dulu di bengkel Bokap gw"

Para warga selesai sholat subuh. Dan kemudian berhamburan keluar. Beramai-ramai mereka kembali ke pos karena ingin membantu merapihkan pos yang sudah begitu berantakan bungkus kacang, rokok, dsb. Melihat ada yang dikenal Bapaknya Udin berjalan mendahuli ke pos. Dan disana Udin sudah mau pergi.

Kata Bokapnya Udin teriak : "Udin !!!" Jawab Udin : "Babeh, ini Udin baru bangun mau sholat subub berjemaah." Bentak Bokapnya Udin : "Jangan bohong lo !! Lo mau sholat pake jaket. Dan itu motor dibengkel ngapain lo pake-pake. Lo ngambil kunci dari mana? Itu cuma gw yang pegang. Jangan bilang lo duplikatin"

Sambil diomelin Bokapnya si Udin berkata kepada Andi dan Mamat : "Ah, lo..Ndi, Mat gak bilang-bilang bokap gw ikut nonton bareng disini kalau gtu tadi gw gak mampir kesini" Jawab Andi dan Mamat : " Kata lo kan tadi di BBM bahwa lo sama Bokap lo udah CS (Eng : close/deket/kaya temen)." Jawab Udin : "Ah, parah lo. Gila !! Itu gw cuma bercanda. Tamatlah riwayat gw sekarang"

Setelah Bapaknya Udin selesai mengomelin si Udin. Lalu Udin dijinjing dengan satu tangan oleh bokapnya yang berbadan gendut, tinggi, besar sambil menangi berucap kata berulang-ulang : "Ampun,Beh.. Udin kapok dan gak lagi-lagi." Setelah itu Udin diturunkan lalu dengan motor mereka berboncengan pulang dengan wajah Bapaknya Udin masih memerah dan kesal.
Paling Pinter Bohongin si Anak Babeh Paling Pinter Bohongin si Anak Babeh Reviewed by Alfiyanto.J.S on 1:13 AM Rating: 5

No comments: