Berakhiran Koma dan Penuh Tanda Tanya

Berakhiran Koma dan Penuh Tanda Tanya

Keinginan manusia naik ke angkasa terlampirkan dalam harapan.
Sesuatu yang sederhana yaitu hanya kata-kata tiada berkoma.
Seperti suatu tanda tanya para pelaut disebrang sana.
Yang ingin kembali dari tempat dia berasal.
Mungkin sengsara menjadi  dirinya.
Tetapi dia tidak pernah menyesal.
Karena dia tidak ingin memilih menjadi siapa-siapa diantara para pembesar.
Dia hanya ingin menjadi dirinya.
Dia tidak ingin mengangu keadaan yang telah tenang.
Karena era mengakat pedang telah usang.
Dan Ini bukan medan perang.
Ini merupakan padang belantara.
Dimana kita bisa mengetahui siapa saja yang hadir disana.
Berkumpulan mahluk dari yang kecil hina hingga yang besar dan perkasa.
Lebih Banyak jumlah si kecil lebih dari si besar.
Yang selalu hadir hanya sebagai pelengkap saja.
Kekuatan si besar tampak nyata.
Tidak ada benteng pertahanan.
Karena untuk apa itu semua?
Kalau tidak ada lawannya.
Inilah yang ada disana.
Kenyataan mendahului fakta.
Bahwa berlaku aturan main sederhana : "dia yang kuat dia yang menang".

Dan siapapun dia tidak ada yang bisa mengubah arus deras peraturan yang ada sejak zaman purbakala.
Disana berguguran para penentang di tanah lapang.
Menjadi martir yang dijuluki si gigih yang kalah pada pertempuran kesekian.
Ada perayaan kecil bagi kemenangan para penegak peraturan. 
Dimana untuk yang kesekian mereka akan menang dan menang.
Kemudian lihatlah satu-persatu cara mereka berakhir di suatu kenyataan mengenai kejamnya suatu peraturan.

                                                                                              alfie.solidious@gmail.com