Lahir, bayi, mandiri, lalu mati. Seolah-olah kita adalah seorang pengembara yang melintasi waktu ini, sekarang ada besok bisa jadi tidak ada lagi. Aku yang sekarang sedang menulis ini merenungkan sebuah masalah yang seiring waktu bisa selesai sendiri.
Entah kebetulan atau kuasa ilahi, yang pasti saat aku berseru kepada sang maha tinggi, dimana yang aku kenal namanya Yesus Kristus sang penguasa langit, dan bumi, secara perlahan-lahan ada jawaban pasti. Lebih dari yang kuduga, bahkan melebihi ekspektasi, semua bisa teratasi.
Kadang ke-akuan suka menyombongkan diri, padahal dibalik semua itu ada kasihNya yang rahmani. Yang saat aku tidak merendahkan hati, sebenarnya aku sedang mengingkari mukjizat yang sudah terjadi. Kemudian aku bertingkah seolah-olah tanpa bantuanNya sama sekali.
Aku seperti merasa seorang yang berdiri diatas kaki sendiri, padahal saat itu aku sedang ditopang oleh kuasa yang sorgawi. Aku menyesal oh... Tuhan Yesus yang maha Kasih. Kasihanilah aku lagi, dan lagi ya Yang maha Suci. Teruslah temani aku saat mata-mata ku belum tertutup melainkan masih berseri-seri. Yaitu saat masih sehat ujung kepala sampai kaki.
Tidak lagi aku terbebani...
Tidak lagi mau berjanji...
Biarkan semua kehendakMu yang jadi...
Aku sudah berdamai, dan mengampuni...
Dan jangan biarkan aku kembali lagi...
Aku tak ingin terpenjara kembali...
Semuanya kuanggap sia-sia, dan merugi...
Sebab hanya Engkau harta yang Hakiki...
Terpujilah, dan mulialah Engkau yang ditempat maha tinggi.
Ya Tuhan kasihanilah dia yang sering dipanggil Alfi...
Amin... Amin... Amin...
Kemudian jadi tahu sebuah arti
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
7:10 PM
Rating:

No comments: