Yang pertama adalah Alfa.
Yang paling akhir omega.
Yang pusat dari semua adalah salib Nya.
Aku dulu merasa sesuatu, telah sadar bukan hal penting itu.
Mengingat aku jatuh mulu, tapi diangkat untuk maju, meski tak bertajuk, atau gagah bagai kiasan tanduk.
Aku dulu merasakan bahwa ada pancaran luar biasa keluar dari dalam ku, tapi ternyata itu hanya permainan otak ku.
Bukan apa yang aku yakini yang aku mau, tapi Dia yang terkahir tahu, untuk mengajarkan aku bagaimana hidup selalu baru.
Aku dulu melihat titik, dari sekeliling gambaran luas langkah-langkah ku.
Akhirnya lambat belajar, karena terlalu detail adalah ciri fokus terpusat, dan kandaslah hal lain satu persatu.
Subuh ini jam 05:13, angka yang berkurang, sebab batas umur ditentukan mundur, bukan maju. Direntang rata-rata harapan hidup ditengah kota mungkin sekitar setengah abad lewat sedikit aja, kita akan sulit bernego, karena banyak yang tak menghargai waktu. Hari ini hai catatan yang cuma aku tahu. Pada malam, ketika koin aku lemparkan ke udara 3x bagai menyerahkan nasib pada sebuah kemungkinan ya, atau tidak. Didapati 3x ya, dan aku bermain-main dengan penentuan yang kubenci, tapi masih diingini.
Jiwa berontak, hati membenci, roh bertarung, tapi tubuh minta ampun terus untuk ikut dalam alur lama. Oh, iya... Aku belajar tentunya, tapi bukan lagi untuk menghina, tapi belajar melembut, mengasihi untuk pertama mengampuni, terus terakhir terus percaya, dan yang utama pikul ringan bagi beban rata, ingat aku bukan sendirian selama di dunia.
Baik, aku relakan waktu. Beruntung masih ada sokongan untuk bertemu cara-cara baru, tak mengulang, tapi tak langsung cepat bergerak maju, tapi memutar padang gurun, lalu merasakan kekuatan besar melingkupi ku.
Ini aku bersaksi, bahwa dalam pada waktu 2-3 tahun atau mungkin lebih belakangan ini, ada sana-sini, mungkin kutuk, tapi yang mereka reka-reka kan yang jahat, hanya gigit jari didepan ku. Belum, memang belum bisa dewasa dalam ukuran berperang, tapi cukup dewasa untuk menjalankan aturan hati, jiwa, dan roh pemenang. Tinggal satu sedikit lagi pertumbuhan, maka pas lah baju zirah, untuk bertempur dalam perang melawan penghalang terbesar mereka kumpulan suara suara udara.
Aku serahkan semua Nya, dalam permohonan doa. Berulang sudah biasa, tapi berubah akan segera. Yang penting aku percaya ada rumah ku disana. Jadi kita harus berpura-pura sedih, tapi hasilnya bahagia, agar nanti saat sudah usai urusan dunia, aku diperbolehkan tertawa.
End of you.
Start for me.
Honour upon Him.
Amen, amen, amen.
Awal & akhir 30122021
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
5:54 AM
Rating:

No comments: