Pada satu nama

 

Pagi masih jam 07:24, aku duduk sehabis bersimpuh, baca, dan berdoa. Pada waktu sebelum itu, aku seperti biasa, ada sesuatu yang sudah terjadi, dan seperti biasa aku menulis dalam blog ini. Ketika badan panas, dan hampir flu, terasa hangat, dan rasanya tak nyaman, aku mata bergerak, lalu seperti tahan, atau tidak ; aku tidak tahu, namun yang pasti aku tak suka, maka ditulislah catatan lembaran bagi ku nanti di masa depan.

Ketika membasuh diri, meski sedikit lelah, tapi tenaga kembali. Pada proses olahraga sederhana, aku biarkan dingin itu masuk, dan selesai lengkap dengan benang lagi, tubuh ku menjadi cukup enak lagi. Jadi aku rasa ada yang harus diubah, sebab pada satu nama, aku lupa teriakan senantiasa saat. Ketika pikiran begitu kacau, lebih mengerikan dari neraka, lebih kotor dari pada kotoran yang berserakan diseluruh dunia, kemudian aku teringat akan hal dulu, disaat aku masih kecil, lemah, dan tak terlepas begitu saja. Dulu saat susah, itu ku teriakan dalam hati ku, aku ucapkan dalam desah nafas yang tak terdengar telinga, "Dalam nama Tuhan Yesus Kristus", tanpa ada kata lain seperti tolong, atau mohon, ataupun perkataan meminta, maka aku pasti selamat dari segala macam bahaya apapun juga.

Inilah keajaiban tersebut, bahwa dalam ketidakteraturan, dan lepas dari pejagaan, aku diawasi, tapi pelan si jahat Iblis mempermainkan keutuhan ku saat masih kanak-kanak. Berkutat dalam keadaan tersebut, sekarang aku akan pergunakan lagi, kalimat yang menurut ku sakti, karena sampai hari ini bekerja dengan baik. Cuma saja dalam dewasa, hanya dalam doa, bukan dalam proses menjalani kegiatan sehari-hari. Jadi sekarang setelah jatuh berulang kali, dihajar bertubi-tubi, dipanah tak henti oleh si kejam Satan yang tak berbelaskasihan dan begitu keji, maka pada satu nama aku akan teriakan itu setiap aku mendapat teror dalam menjalankan sisa waktu ku. Terima kasih ya, Tuhan ku. Didalam nama mu Tuhan Yesus Kristu ; aku serahkan tubuh, roh, dan jiwa raga ku. Amin.