Tangan dengan jari jemari ku. Masih utuh, terbuka, dan bebas. Dulu terbebani, sekarang hidup lepas. Kalau yang lalu terbelenggu, kini tak ada lagi yang bisa menghakimi ku. Bila memang harus menyerah, itu kepada Dia, sang Pembebas, yang ku kenal dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Aku tak lahir bersih, sebab memang tertulis, bahwa semua hakekat nya telah berdosa, dan telah kehilangan kemuliaan Nya. Cahaya yang dipantulkan dari Yang Kuasa telah sirna ditutupi kabut kelam para penikmat, dan pelanggar aturan Yang Kuasa. Tapi kita di dunia, memang sedang berperang, namun lawan nya itu tak kelihatan. Mereka sanggup sembunyi dalam diri, termasuk dalam setiap segi kehidupan para makhluk disini.
Celaka lah aku...
Romans 7:24 (KJV) O wretched man that I am! who shall deliver me from the body of this death?
Tapi bersyukur, karena sekarang aku semakin lagi dekat dengan pengetahuan, dan hikmat itu.
Romans 7:25 (KJV) I thank God through Jesus Christ our Lord. So then with the mind I myself serve the law of God; but with the flesh the law of sin.
Kekacuan sedang terjadi pada ku..
Lagi pagi kembali mata menimpa ku..
Anti terlelap, sebab sedang mau tuliskan itu..
Dimana ada pengulangan, tapi ada pernyataan baru..
Ya, ini ya.. Itu ya.. Ku iyakan saja semua.
Bukan berarti menuju jalan si fasik yang tak percaya.
Tapi sejalan, tapi kebalikan, namun dalam rongga aturan iman bergaris tegas saja.
Apa itu mata, apa itu sentuh, apa itu melayang di udara ?
Aku sudah hidup, bahkan bebas untuk suatu yang ku tahu, terpisah antara ku yang mau, dan yang menyerah untuk berserah.
Hanya saja untuk batasan tubuh, tak akan menyeberang ke arah sudut yang memutah kan hikmat dari pada Nya.
Sehingga aku tak akan kalah, hanya memanfaatkan untuk memenuhi, tapi ilusi, sebab kebenaran harus dalam rupa pengakuan pihak yang paling tinggi berkuasa, atas kondisi adil, sehingga semua tak terbantahkan. Sedang ku, yang sedang terjadi pada ku, kondisi yang menimpa ku, seperti tak ada jalan untuk kesitu, membebaskan tubuh ku dari keadaan memerdekakan ku.
Maka oleh karena itu, aku hanya mau tak mempersalahkan ku, sebab lebih adil kita jalankan itu, tapi lepaskan saat sudah hadir situasi jalan baru. Dan pada proses itu, aku bisa dibenarkan selalu, sebab Tuhan Yang Maha Tahu, pasti mengerti rangkaian labirin tak berpintu keluar, hasil ciptaan musuh ku, yang juga adalah musuh Nya.
Oke, gelap hari biru...
Apa kebalikan yang baru berlalu ?
Asal kondisi keadilan belum tercipta untuk ku.
Bagi kamu yang menuduh ku ?
Apalagi mau berperkara untuk menghakimi ku ?
Lihat berkas mu..
Kita akan beradu dalam logika kata-kata bagai dalam pengadilan.
Apakah bisa kamu menang nanti ? Lihat keadilan sejati tak akan pernah sembunyi.
Dia hanya bisa ditutupi, tapi kemudian saat tepat waktu nya, segera muncul kembali.
Jadi hai aku, jangan kecewa lagi...
Tak mau ku berulang tulis ini, hanya maju mundur, tak berarti.
Ya.. Dan hanya Iya.
Hidup ku terbebas.
Hidup ku merdeka.
Tapi bukan semena-mena.
Hanya batasan, kalau ada ketidak adilan.
Dibawah tuduhan standar ganda.
Dimana saksi itu ada disekeliling dunia, hidup senak-enak nya, namun tetap selamat sentosa.
Sedang yang merana, dan percaya pada satu yang Utama, malah terperosok di pe-lubang yang sama.
Yang bukan karena pilihan, tapi itulah musuh yang sebenarnya.
Syukur pada Tuhan, aku dibedakan untuk dibenarkan Nya.
Amin...
Alive free
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
5:11 AM
Rating:

No comments: