Aku hidup di kota semua sumber sarat air kehidupan, air pemuas kebutuhan, air pembersih kehidupan semua ada nilai berbayar yang tertera. Semua aku rasa aku cukup, tapi aku masih haus akan sesuatu yang berbeda. Diriku penuh air masih kotor belum jernih, dan aku berharap tetesan yang jernih mengisi untuk menggantikan semua volume yang tak kuingini didalamnya.
Tuhan kembali aku lagi menulis ini, ditengah siang, biasanya malam hari saat aku susah tidur, karena godaan sana-sini. Kali ini masih aku mencari rasa ingin puas memenunuhi dan kendali penuh terhadap diri ini.
Aku benci pada dunia ini, sebab mengandung sarat akan pengursakan, penghancuran, pikiran bodoh, dan para pelaku penyesatan yang ingin menundukan dalam sebuah perhambaan atas kebutuhan. Aku terjebak dalam kapitalisme dimana para pemodal besar mengendalikan ikatan para mereka yang akhirnya terpaksa untuk mengikuti aturan mainnya.
Untuk itu aku berusaha melepaskan. Aku berdoa, dan aku berusaha tenang. Menunggu tetesan air yang paling bersih yang kuingini itu penuh meluap, sehingga membuat aku kembali kepada singgasana mulut raja. Dulu aku bisa berkata ini, sederhana jadi. Tidak pernah mengingini hal besar sebab selalu tahu tidak adak yang lebih indah, dan lebih baik dari pada kebesaran Nya. Aku ingin kembali, namun memodifikasi yang telah salah selama ini.
Jujur aku tidak punya sebuah kendali, maka mulai saat ini berhenti sebelum semua kembali seperti dalam tempo belum genap 7, aku akan menyudahi, bila ternyata ada kekotoran yang akan mencoba menghampiri, sebab Tuhan sedang mengisi airnya meluap-luap dalam diri ini.
Ampuni aku Ya, Tuhan... Aku tahu bahwa Engkau tak kurang perhatian pada ku, tapi aku nya yang selalu begitu. Pertolongan sudah Engkau siapkan, tetapi aku yang terlalu dungu. Kebahagiaan sudah ada didepan mata, tetapi lagi aku jatuh, dan dengan berlagak sendu aku yang munafik ini menangis tersedu-sedu.
Ya, sebenarnya aku tulis lagi ini sebagai catatan ingin lebih dari 7, tapi selalmanya abadi, sampai aku kembali. Kedalam tangan Mu kuserahkan tubuh, roh, dan jiwa ragaku ini, Ya Yesus, Tuhan dan juru slamat ku. Amin
Menetes hingga penuh, dan meluap puas
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
3:28 PM
Rating:
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
3:28 PM
Rating:

No comments: