Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Aku melepaskan diri ku, dan Tuhan menangkap Ku



Hari ini aku baru saja berjalan ragu diatas lembar tipis keniscayaan akan sebuah hal yang aku anggap benar. Lebih dari pada kemanusiaan, atau sikap bebal, dan semacamnya ; dan aku melepaskan diriku tenggelam, karena iman ku lemah. Namun aku dalam pada kesesatan ku, yang tak pantas mendapatkan kemurahan kebaikan, tetap ditangkap, sebab aku masih berharap, meski aku seperti membiarkan tenggelam dalam gelap.

Tiba-tiba tangan ku ditarik erat, dan suara seseorang yang pernah aku kenal memanggil ku, semakin erat, mengikat, juga aku dibujuk dengan lemah lembut suara Nya, sehingga aku membalas genggamannya, jadi jabatan kami semakin erat. Dan dalam kemurahan Nya, Dia berkata bahwa aku harus hidup untuk tetap menunjukan suatu  hal yang sedang siap untuk membuat diri ku hidup dalam berkat. Akhirnya tubuhku mulai menendang air, agar mendorong aku terangkat. Dalam pada itu aku bertangis-tangis, sebab aku masih mendapatkan kasih Nya, meski aku merasa aku tak merasa diri layak untuk dianggap dalam kasih, dan berkat. Itulah yang membuat aku semakin lagi, lagi, dan lagi, bahkan lebih lagi bertangis, namun kali ini bukan lagi untuk bersedih, tapi bahagia untuk siap setia dalam keadaan apapun, bagaimanapun, kapanpun, aku bilang bahwa aku siap.

Terima kasih atas kekuatan yang Engkau berikan, terima kasih atas kasih karunia yang Engkau berikan, terima kasih atas berkat. Aku hari ini berharap, tapi bukan hanya harap, sebab aku telah mendapat, meksi aku belum mendapat, sebab yang baru saja diucap adalah sebuah kata-kata andalan selain iman yang dipenuhi pikiran dalam hikmat. 

180 dari sebelumnya, dan kiri ke kanan, dari selatan ke utara, dari barat ke timur, dari depan ke belakang, dari bawah ke atas, dari merah ke putih, dari hitam gelap menuju terang, dari apapun yang lama jadi baru ; maka aku yang mati, tapi sekarang hidup. Bukan sekedar hidup bernafas bagai manusia tak yang sekedar jalan ditempat, juga merasa kadang ada yang suka resah apakah manfaat dari umur yang sesaat ; tapi aku hidup dalam keyakinan bahwa dalam tangis ada tawa penghiburan, dalam keadaan penuh perasaan keinginan yang tak bermanfaat ada rasa sesat, namun saat datang pada Nya, aku punya iman bahwa yang sudah lewat, disana ada Tuhan yang Hebat yang mampu mengubah segala Nya yang tadi jahat menjadi yang baik tetap. 
Aku melepaskan diri ku, dan Tuhan menangkap Ku Aku melepaskan diri ku, dan Tuhan menangkap Ku Reviewed by Alfiyanto.J.S on 3:07 PM Rating: 5

No comments: