Aku bercerita dulu sebelum komitmen sesuatu yang baru untuk menguatkan aku menjadi benar-benar baru. Pada malam aku bertemu sebuah perasaan yang harusnya sudah tutup buku pada jangka 13 pagi petang yang cukup berat, lama, dan menyita waktu ; aku yang ingin tertidur membuka diri pada keterbukaan tubuh untuk kompromi membiarkan seluruh angin buatan menerpa ku.
Dalam pada bodoh ku yang menyentuh tanpa tangan ku, meski tak berperasaan biru, atau pikiran berkelana merah yang dulu, tapi kupaksa diri untuk rasa bodoh itu, dengan cara menekan buah pinggang kehinaan itu. Dan yang terjadi meluncurkan ketidakmauan yang sarat akan pengulangan baru yang terus bilang mau jadi baru.
Tapi satu resolusi yang sekarang berbeda dengan dulu. Sebab aku bisa mengatasi super gila bodoh yang menjijikkan manusia yang layak lebih mulia dari mahluk hidup lainnya, juga sedikit aku lupa kamu yang bukan hak ku.
Dalam pada renungan apa yang harus aku jalani setelah yang terjadi akibat aku mudah membuat aturan baru yang sebenarnya sudah sering menjatuhkan aku, aku merenung, lalu menutup mata dengan kedua kepalan tangan.
Berpikir sejenak, apakah ini terus atau mulai baru. Dan keputusan diambil aku memilih meminum anggur dan roti yang akan menyempurnakan sesuatu yang berbeda dari yang telah lalu. Sebab hari ini urapan minyak juga aku coba tandai dalam tiga alam yaitu pikiran, hati, dan kekuatan ku. Serta aku tambah lagi dalam setiap pintu, menjadj pertanda wilayah tubuh yang bertepatan jiwa, dan roh yang aku tumpangi telah dimateraikan bagimu, setelah aku ikut perjamuan dengan sedikit tangis sukacita bersama Mu ya Tuhan Yesus Kristus juruslamat ku.
Dalam lanjutan yang akan kulalui, maka kuputuskan juga sudah untuk menutup permainan yang sempat menyiksa luka kepala, dan luka lambung malam itu, bahwa semua kesatuan gelap membuat aku merana derita sengsara atas permainan tipu daya yang menguras berkat damai sejahtera dari Dia yang penuh belas kasihan pada setiap orang yang hendak datang pada Nya.
Aku ingin jaga apa yang sudah kuterima, akan aku pelihara apa yang akan ditambahkan setelah baru ini benar semakin indah sempurna. Aku tak mau menyentuh yang bukan lagi milik ku, dan yang lagi tidaklah sesuai dengan perintah Mu.
Usai, hai usai hari ini aku ingin menutup sampai nanti 71 satu, kita bertemu. Dan biarlah ini dari situ bukan bertujuan untuk mengulang satuan waktu, tapi hanya untuk tau batasan, agar bisa lanjut lagi dalam kebiasaan baru yang menjadi kesenangan, dan ucapan syukur, dan puji pujian dari ku untuk Dia yang sungguh-sungguh mengasihani aku yang dipandang manusia sebagai bukan apa-apa mungkin rendah lebih lagi dari kumpulan kawanan binatang peliharaan manusia manusia. Tetapi aku, karena Dia dibuatnya berharga lebih dari pada mereka yang menganggap diri lebih tinggi dari pada yang kecil. Bahkan ternyata aku jauh indah melebihi apapun yang ada di dunia dengan kesombongan nya, sebab aku milik Yesus Kristus Tuhan Yang Maha Mulia.
Terimakasih Tuhan atas kasih Mu.
Hujan musim semi dalam ku dari Mu
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
3:57 AM
Rating:
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
3:57 AM
Rating:
No comments: