Pintu perlambangan masuk, tapi pintu juga perlambangan keluar. Apakah aku mencari jalan masuk baru ? Atau aku mencari jalan pergi keluar ? Serupa tapi tak sama, bagai sudut pandang manusia, apakah setengah isi, atau setengah kosong ?, tapi semua yang mempunyai alasan yang kuat, bisa jadi benar semua. Hanya kali ini aku beragumen sendiri, tentang ribuan pintu, sebab semua awalnya nampak beda, tapi ternyata kenyataan baik, namun buruk juga bahwa itu perlu disyukuri jadi sia-sia.
Aku buka satu, lalu kecewa bukan itu jalan-nya, kemudian berulang-ulang sampai 1000, tapi catatan yang tertinggal setelah masuk, gak lama aku keluar. Bohong kah ? atau Benar kah ?, bila bohong, tak bisa berdalih, tapi bila benar, selalu cari alasan sendiri. Kalau diri sendiri mau jujur hari ini, tunjuk siapa yang kamu takuti, dan biarlah lewat hikmat Nya, kamu boleh terima keputusan tentang aku pantas dihakimi, atau aku mesti dikasihani lebih lagi.
Tapi hari ini, aku tak mau jadi Pengacara bagi diri ku sendiri. Sebab aku malu, atas banyak hal di Bumi. Adakah yang benar-benar baik disini ?, ayo coba bertaruh dengan ku, bahwa tidak ada satu pun selain, Dia yang ditempat Maha Tinggi mengatasi bumi. Sisanya aku, dia, kamu, mereka, atau sebut saja kita semua bercacat-bercela. Oh, pintu.. Aku ingin masuk berhenti berlelah mencari, membuka kenop yang berkali-kali, supaya bisa mengistirahatkan diri. Lihat lah semangat yang sudah patah ini, seperti beban berkarung-karung ampas menyeret aku untuk tak usah kemana-mana lagi. Tapi aku tak mau demikan ini, sebab aku sesungguh-nya meski tak tahu pintu yang ada tersedia kali sekian kali, dikali berapa kali digandakan setiap kelipatan lagi, asal ada nafas masih bisa menghirup udara kehidupan, maka jalan masuk baru akan ku temukan untuk dijalani. Tak aku cari jalan keluar, tapi mengulang lagi. Sebab pintu warna-warni, pintu hitam legam, atau pintu kuning terang adalah sama tersedia untuk menjadi awal, bukan menjadi akhir dari jalan keluar untuk kita berhenti berjuang sebagai pejuang saat mata masih Terang.
Dari senja tolong sampaikan ini
Kepada Gelap untuk dititipkan pada terang yang bukan bulan di malam hari, juga bukan pada terang di pagi hari. Tapi pada Terang yang sejati, yang memberikan mata untuk melihat cahaya Terang yaitu Sang Ilahi. Terima kasih hari ini. Semoga perjumpaan kita bukan lagi kisah bencana, kecewa, amarah, keluh kesah, kesakitan, tangis-tangisan, atau segala bentuk geram tak terungkapkan, tapi sebuah Suka cita sejati saat aku, dan yang aku yang sangat cintai melebihi apapun di Bumi sudah tak terpisahkan lagi. Titik, dan titik lagi, tapi aku mau berikan catatan kaki, untuk Engkau yang Maha Kasih, jangan marah kalau aku datang buka satu pintu keluar, untuk buka jalan masuk kembali.
+++ Jam 05:02 subuh, 24-12-21 aku datang lagi keluar dari pintu, masuk lagi yang baru. Rasa lelah, sudah hilang, tak mau beralasan tapi yakin menang. Yah, sudahlah aku sudah mengantuk hari ini. Aku ucapkan saja itu semua dalam doa, dan disini cuma ketik Amin, amin, amin.
No comments: