Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Tuhan tunjukkanlah jalan Ku

Ada yang salah, dan ada yang benar. Tapi tak utuh, karena masih bercampur dalam ku. Aku tulis ini, karena ada sesuatu yang cuma Tuhan, dan diriku yang tau. Bahwa dalam setiap jalan ku, tak pernah kurang, dan bahkan cukup. Ketika haus, ada minum, ketika lapar, ada makan. Ketika perlu cukup, semua tersedia. Tapi rasa berkekurangan saat lihat hal yang tak ada pada ku.

Jauh sebelum aku melangkahkan waktu menyusuri pagi, sampai malam berganti hari, aku sadar akan sebuah keutuhan diriku masih terus dibentuk, supaya aku terus menjadi sempurna untuk ku, untuk Nya, dan untuk siapapun yang rasanya hadir sengaja, atau tidak sengaja. Pagi ini mendung, angin sepoi-sepoi, udara sejuk, dan aku mulai hari bersyukur. 

Aku ingin satu utuh diri ku ini, tak lagi untuk itu, untuk sesuatu yang mengaduk, bercelah, bercampur, berpasrah begitu saja. Sebab dalam pada waktu malam menuju petiduran ku, pada hari sebelum bangun membuka mata ku, ternyata dalam istirahat ku, adalah mulainya hari bagi indah nya pagi. Mata dalam mimpi adalah juga bagian dalam kendali, jadi selain aku berdoa, haruslah aku bertenang-tenang diri sebelum aku masuk ke pembaringan ku.

Tuhan itulah analisa ku tentang jalan begini yang terus begitu. Tapi dalam celotehan pada catatan yang kuulangi, karena itu, aku hanya mau meminta Mu untuk tunjukan jalan Ku. Jalan bagi ku melangkah, jalan bagi ku untuk sibuk bekerja seturut kehendak Mu, jalan untuk mencukupi kehidupan diri ku, jalan untuk bersyukur menikmati apa yang menjadi bagian hidup ku, dan jalan-jalan lainnya yang seturut yang Engkau mau, bukan yang aku mau.

Sebab saat aku lanjut jalan, jatuh, dan terbangun, lalu aku memandang jauh, ternyata salah pilihan ku. Sehingga aku memutar, dan kembali ke jalan Mu, tapi saat aku telusuri yang menjadi bagian dalam hidup ku, malah kadang lagi aku mengaduk, bercelah, bercampur, berpasrah tanda tak bersyukur, malah tersesat menyimpang, dan jatuh lagi aku tersungkur. Tapi saat aku balik, kau berikan kekuatan untuk tetap menopang kehidupan ku, maka ku diberi Mu kekuatan untuk berusaha lagi melawan kepasarahan ku, untuk berjuang dijalan Mu. Oh, Tuhan kasihanilah aku, domba Mu. Lihatlah aku yang kecil lemah ini, sebab jalan paling benar untuk mengenal diri, adalah tahu siapa aku, dari mana aku, dan seberapa besar kekuatan ku. Dan ternyata aku buatan Mu, berasal dari Engkau, dan paling lemah diantara semua, tapi karena itulah sebenarnya yang membuat aku terlebih dikasihi Mu. 

Terimakasih atas semua kebaikan yang terjadi dalam hidup ku, yang lupa aku syukuri dalam doa ku.

Terimakasih atas pengampunan Mu, bahkan pada saat bagian tak baik aku pilih dijalan hidup ku ini.

Terimakasih atas segala sesuatu yang aku tak sadari, tapi kemudian aku merasakan ada anugerah dari Mu yang membuat ku bersyukur bahwa Engkau tak pernah jauh dari domba yang diberikan nama oleh Mu sebagai Alfi. 

Hallelujah, Amin.


Tuhan tunjukkanlah jalan Ku Tuhan tunjukkanlah jalan Ku Reviewed by Alfiyanto.J.S on 7:52 AM Rating: 5

No comments: