Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Numb


Kalau dunia memang medan peperangan, maka yang hidup merasa menang, dan yang mati, tak perduli, sebab dia sudah berbeda urusan nya lagi. Ada yang bilang lebih cepat baik, lebih lama tak ada berbeda. Hanya urusan waktu, tetapi bila ada hidup sesudah kematian, maka pertanggung jawaban merupakan akhir, dan awal.

Kedinginan, karena jauh dari sumber kehangatan. Diri ku nyaman, terus berkelana ke pelosok kejauhan. Ketika bertemu badai, aku berdiri, tapi tak merasakan apapun lagi. Itu yang ku rasakan, tapi cuma analogi, sebab yang kematian sudah tak ada kutakuti, bukan suatu hal ku undang datang, tapi tak segan ku melawan.

Bila kehidupan kewajiban, tapi soal rasa, bisa saja sirna. Sebab ku tak merasakan semua, namun mengerti bahwa segala sesuatu sia-sia. Semua adalah upaya menjaring angin, ku kejar, untuk ku lepas. Ku tangkap untuk ku tinggalkan. Dan yang datang akan pergi, dan yang sudah pergi tak akan kembali ke tempat nya kembali. Sebab keabadian bukan disini. Disini hal fana banyak dicari, lalu mereka akhirnya mati sebelum mendapati.

Aku memang tak merasa bijak, bahkan merasa paling hina diantara mereka. Bukan bohong tapi nyata, karena datang nya serangan menyakiti, sudah dari sana sini. Marah tak berguna, menangis sia-sia, berseru sampai suara serak, semua sama saja. Apakah akan berubah suatu hari ? Memikirkan nya saja tak sanggup ku mengadaikan lagi. Semua disekeliling ku selalu lebih tinggi. Sehingga merendah diinjak-injak, san begitu diam, terasa dingin menusuk tulang.

Akhirnya aku berhibernasi, memang diri ku bukan beruang. Tapi urusan tidur panjang, menunggu musim dingin berakhir, sedang ku jalani. Biar bila aku tak bangun dari mimpi, malah lebih bagus lagi. Jadi sekarang ku tak perduli, sebab lagi memasuki mode tak ingin melakukan sama sekali selain beristirahat sampai musim semi, sebuah musim untuk ku menikmati, meskipun diri ku berharap matahari tak bersinar lagi.

Selamat malam diri ini.
Tidurlah, jangan takut untuk berbaring.
Bila musim berganti, biarkan lihat apa yang terjadi nanti...
Numb Numb Reviewed by Alfiyanto.J.S on 1:35 AM Rating: 5

No comments: