Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Ada kalanya yang lambat membuat kita bertumbuh cepat


Banyak hal yang perlu diperbaiki dalam diri ini bukan sekedar tadi aku masih sama berjuang dengan hal yang sama selama ini, tetapi ada hal lain yang perlu diselidiki yaitu cara menjaga diri dari ucapan-ucapan jahat, dan bisa membuat kita celaka, siapa menggemakannya akan mendapat hasil dari apa yang sering keluar dari padanya. Jadi harus aku berhati-hati dalam segala hal yang ada didalamnya.

Buat semua sederhana, gak banyak kata-kata tetapi sarat makna. Sebab sekarang ternyata aku sedang sedikit mengamalami kemunduran, namun belum benar-benar balik pada posisi semula sebelum dua rangkaian tulisan diary yang penuh rahasia ini. Namun satu yang muncul sebelum aku balik ke pembaringanku, untuk sejenak merebahkan diri dalam posisi seperti orang yang sedang berlatih untuk membaringkan nyawa dalam peti ; yaitu aku sekarang berpikir bahwa dalam segala hal aku sedang mempermalukan diriku saat aku tidak berkata seperlunya. Aku dari dulu ingin berbeda, dan yang baik adalah yang menjadi indah. Oleh karenanya seperti perkataan tepat pada waktunya, aku ingin mutiara diberikan pada mereka yang pantas memakainya.

Entah kenapa muncul semua ingatan kebodohan dalam keadaan sunyi seperti ini, mungkin memang inilah waktu yang tepat untuk instropeksi diri. Jadi secara asing Tuhan sedang ingin mendidik aku dengan sebuah memori yang baru terjadi ditambah yang sangat lalu, lebih lama dari sekedar melintasi waktu 9 bulan di rahim seorang Ibu. Ya, Tuhan... Terima kasih bahwa Engkau menyentuh ku dalam keadaan rendah ku, aku percaya bahwa ini cara Mu untuuk membentuk aku.

Tuhan ada satu pertanyaanku, selepas aku selesaikan tulisan ini sebagai bekal untuk diriku nanti bernostalgia bila aku masih diberi waktu ; "kenapa aku masih saja belum bertumbuh, Tuhan ?". Dan aku cari jawabannya didalam Firman Mu, bahwa semua ada waktunya, aku dapat jawaban lainnya bahwa berbahagialah aku senantiasa, dan aku wajib bersyukur dalam segalah hal, kemudian aku harus beriman percaya bahwa janji sorga adalah milik kita. Jadi meski belum aku pantas mendapatkan apa yang aku damba, aku hendak mundur, sebab aku rasa lebih baik aku memilih hidup bersama Mu saat Engkau datang kedua kalinya. 

Jadi aku memilih tetap menjalankan apa yang sedang terjadi dengan penuh ketabahan, sebab dalam banyak harapan, aku terjebak dalam kesengsaraan, dan dalam kedukaan pengengejaran tanpa henti, aku terbentur jebakan iblis yang ingin aku menggerutu dalam kekesalan. Bukan hanya dalam hal kecil, sekarang ini Engkau ingin aku mengerti, tetapi dalam urusan pengampunan aku ketahui bahwa Engkau sungguh bermurah hati. Sebab hari ini aku gagal, tetapi aku masih bernafas untuk bangkit lagi.

-------sambung------

Dan untuk yang kali ini bukan hal biasa lagi, aku telah secara cepat menyudahi, juga aku ingin mengambil langkah besar yang tak mudah ditebak pada lompatan keluarannya. Oleh karenanya aku sekarang sedang menyambung beberapa jam setelah tulisan ini, bahwa aku sudah cukup lambat untuk mengakar dalam bahwa setiap salah yang aku lakukan telah membuat aku semakin mencari jalan air untuk pertumbuhan ku keatas. Begitulah aku harus mulai setelah karang-karangan ini diperbarui ; yaitu aku harus lambat untuk menjadi merah, dan tetap dijalur putih, sebab aku ingin terlihat bertumbuh lebih dari sekedar cepat, tetapi dibuatnya untuk dapat semakin dekat kepada Dia sang pengasihan bagiku.

Ada kalanya yang lambat membuat kita bertumbuh cepat Ada kalanya yang lambat membuat kita bertumbuh cepat Reviewed by Alfiyanto.J.S on 3:33 AM Rating: 5

No comments: