Adakah air mata lagi, mungkin sudah mengering. Tapi masih pedih bila salah masih didepan menghantui, menjadi teror ketentraman di hati. Aku masih kembali, dan ini belum 7 seperti diary sebelum ini. Hanya 1 dan itupun terjadi.
Dalam benak ku, semakin terbiasa, tapi dalah iman ku aku berdoa untuk meminta Tuhan membasuh setiap hari diri ku selama di bumi yang ku benci.
Tak aku juga mencintai, tapi kotor tetap selalu mengikuti, sebab disini kita diuji, sehingga kerap kali kita berjibaku didalam sebuah pergulatan batin, gerak, pikiran, dan tindakan yang cemar, dan tak steril. Yah, aku sama dengan dunia, tapi aku tak mau disamakan dengan bagian yang tak mengenal pengampunan, pembasuhan, dan iman.
Dan sebagaimana aku ketahui dari hikmat bagi orang kecil di negeri ini, aku tahu bahwa kitab suci yang ada ku pegang dan kubaca pagi atau kadang malam hari, ternyata asal aku pegang dasar Nya, yaitu Dia yang berkuasa, maka aku pasti dibasuh lagi-lagi-lagi, dan lagi, terus lagi, terus lagi selama aku masih datang memohon untuk dikasihi, dan menunjukan kasih itu kepada mereka yang tak kenal cinta sejati dari yang Maha Tinggi.
Kiranya aku ingin catatan diary yang aku tulis di malam sebelum ke pembaringan menuju alam tidur, dan kadang masuk ke mimpi, aku tahu ini wajib aku sudahi. Bukan untuk siapa pun tetapi aku sendiri. Besok aku masih bergulat lagi, dan yang aku ketahui mungkin akan ada noda lagi. Tapi aku ingin yang ada kali waktu esok datang pagi, aku sudah tidak terlalu kotor lagi, cuma biar tetap doa mengiringi pembasuhan yang bukan terlalu berat, tetapi hanya sekedar keinginan yang belum terpenuhi. Jadi hanya ganti, bukan menuntut Dia yang selalu baik hati.
Biar 7 dimulai lagi, kantuk itu pasti dan jadikan hal lain jadi opsi, andai besok harus lagi. Tolong berhenti dengan ketetapan pasti 20 untuk 30 kah ? Ya itu... Ada list yang harus dituntaskan kah ? Yah, itu harus dilakukan agar aku tahu disiplin mencitai diri. Tuhan kasihanilah aku yang kecil, dan hina ini. Yang selalu ingin berdoa mengingini yang ilahi tetapi masih belum penuh dalam hal suci, masih sekitar jasmani. Tuhan Yesus kasihilah terus domba mu si Alfi yang agak-agak beda, dan kadang tak tau diri.
Yah, itu saja untuk diary putar-putar yang menyedihkan si yang nulis dibawah sinar lampu malam berwarna putih bersih dengan harapan setelah titik dia kembali bersih. Amin, Amin, Amin.
Tuhan basuh aku kembali
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
11:00 PM
Rating:
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
11:00 PM
Rating:

No comments: