Ya, Tuhan... Sungguh indah penutup sebuah lagu dari awalnya, juga dalam Firman Mu ( Peng 7:8). Bukan sekedar malu aku akan kisah ini, lebih dari pada itu harga diri teriris untuk menyaksikan sebuah kenyataan keji memandang dunia yang gelap, hitam, dan keji, seolah aku memandangnya ikut menikmatinya. Dan dalam ruang sendiri aku, meski aku hanya seperti mata ini saksikan disekelilingnya, tapi aku juga sama tidak berbeda. Dan yang aku dengar sekarang dalam lantunan lagu sambil menulis cerita untuk diri ku, dan Mu yang perduli bahwa "Engkau mengerti, dan perduli persoalan yang aku hadapi. Hanya aku wajib percaya sampai menjadi nyata" TT.
Ya, Tuhan... sekarang lagu ketiga, sambil aku mengaku bahwa aku daging kotor yang berharap diubah sempurna bahwa Engkau didalam ku, dan aku didalam Mu. Aku tak banyak melakukan penyembahan, ibadah ku tak teguh, dan rasa hati ku sering terobang ambing. Aku sering tergoncang, dan lagu yang sekarang ini aku dengarkan bahwa hanya Engkaulah Allah tiada lain selain Engkau. Dalam belas kasihan Mu, aku datang kepada gunung batu yang tepat, dimana aku tidak akan dipermalukan.
Oh, Tuhan... Tolong, tolong, tolong aku Yesus Kristus, aku mau datang menyembah, sebab hanya Engkau Allah dihidupku, dan selamanya Engkau tetap Allah. Bahwa tidak berartilah kami. Namun karena Engaku berbelas kasih, juga kemurahan Mu, kami boleh hidup ; maka aku sekali ini mau berjalan menuju Mu, sebab aku ingin kalang kabut hidup ini lenyap sebagaimana lagu terakhir sebelum aku menutup. Bahwa "Bila cobaan, dan bila sengasara menimpa keadaan Mu, ingat Yesus tak pernah jauh dari Mu. Dia selalu perdulikan kamu. Berdoa, percaya, bahwa Engkau hanya sejauh doa". Dan selesai Tuhan hiduplah dalam ku itu permintaan ku, kabulkanlah Tuhan.
Hendak aku berdoa selepas ini. Sambil menunggu lagu usai, Aku mau bilang Tuhan aku cinta pada Mu. Bantu aku membutkiannya pada Mu. Amin, Amin, Amin.
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
5:09 AM
Rating:

No comments: