Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Yang melembut makan ruput, Yang buas makan daging


71 malam berlalu, dan datang satu pagi penangkapan itu. Suatu kondisi yang tak aku mau, namun terjadi lagi disaat rasa tubuh sudah sehat yang dari Pada Mu.

Tiga malam yang lalu, aku ingat bahwa ada rasa mengikat tubuhku, cucuran air mata bahwa ada rasa ingin yang sangat akibat mencicipi yang bukan menjadi bagianku. Yaitu daging untuk si buas yang tak pernah puas, sedangkan aku hakekatnya domba yang cuma butuh rumput untuk hidup melewati masa dan waktu.

Oh, Tuhan... Sungguh aku tertipu lewat ini dan itu. Tidak sekali berulang kali dalam pada catatan hidup. Aku bahagia diawasi sebagai domba oleh engkau Penjaga kawanan yang memakan rumput di Padang yang berumput hijau. Tetapi kali ini aku sudah lagi kembali pada kesalahan itu. 

Aku tidak ingin engkau pungut lagi domba yang sesat ini. Sebab aku sungguh taat, hanya dunia sesat, sebab dibuatnya aku hanya sendiri dari kawanan yang bayak dan sangat. Itulah akhirnya jauh dari kawanan ku yang sudah Engkau angkat. Maksudnya aku tidak mengeluh tapi kasihilah aku, sebab hanya Dikau yang tahu keadaan ku. Dan hari ini setelah Engkau balut sedikit luka hidup ku, dan kau lembut mengusap, dan ajar ku. Aku harap menjalani hidup bertemu dengan satu atau kumpulan yang membantu aku menjadi kuat, dan taat berharap pada Mu.
Yang melembut makan ruput, Yang buas makan daging Yang melembut makan ruput, Yang buas makan daging Reviewed by Alfiyanto.J.S on 10:49 AM Rating: 5

No comments: