Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Kabut merah biru hitam teman ku

Datang dari jauh, yang tak ingin ku undang dalam ruang dalam kamar-kamar keutuhan ku. Dia yang memang teman karib ku, karena keadaaan bagai dalam kukungan tutupan penuh lumpur penjara bawah tanah gelap gulita. Jika aku sudah tak hidup, memang mungkin aku tak lagi rasa itu sebagai siksa ku. Namun coba bayangkan kamu mempunyai mata terbuka, tapi kegelapan terdalam telah menghambat melihat.

Ketika tubuh bisa bergerak, tapi yang terasa hanya batasan lumpur dingin, bau, udara tipis sangat menyesak. Duduklah aku untuk melawan nya, sambil menarik nafas dalam-dalam.  Oh, sesak, oh sesak, Tuan ku, Tuhan ku. Lihat aku sedang berhadapan dengan dia pengertik hidup ku, disaat aku sulit bahkan sangat berat kabur dalam sebuah khayal ku, sebab dia adalah logika buruk penyiksa kenyataan yang menghadirkan perih tapi hanya rasa saja, tapi terus saja dia melancarkan serangan ke segala arah ku sebagai papan permainan-nya.

Sudah tiga hari dari janji yang diucapkan hati. Saat ini jam 19:49 di hari ke 12 desember bertepatan musim hujan tapi gelisah hati ku. Selamat hari minggu bagi ku, tak melegakan jiwa yang sedang bertarung dalam semua sel, serta jiwa berkehendak, dan nafas hidup roh ku. Teringat aku tentang rasa jeruk nipis yang sangat masam, meski tak ku kecap, tapi lidah ku merasa rasa itu begitu berturut-turut membohongi ku dengan air liur yang berkumpul dalam mulut.

Begitulah rasanya tersiksa yang aku buat, tapi tak aku buat, tapi terasa nyata, karena meski antara ada, dan tiada, ini secara logika sedang bergejolak membunuh ku sebagai manusia bahagia. Naik dari dasar bumi, sebuah uap tipis dari air ke udara menjadi kabut lembut. Masih aku mencoba tenang, meski rasanya lelah sudah menyiksa, karena terlalu lama mencoba bertahan, bahkan sudah berseru dalam doa, tapi yah belum tahu nanti seperti apa. Soalnya aku masih terluka, tak sengaja sebab khayal ku dipaksa mengingat perih yang begitu nyata, sehingga aku menghirup bau berbeda. Seperti aku sedang dalam perkelahian, wajah ku dipukul berulang oleh lawan, sehingga sepertinya sudah menghamburkan aroma merah yaitu darah yang tercurah.

Tiba-tiba sahabat hitam ku yang adalah logika buruk ku itu menyerah, tapi aku tahu dia hanya pura-pura kalah. Lalu sekarang aku bisa mulai merasakan sedang dihembuskan angin sepoi-sepoi pada kursi nyaman berwarna coklat di rumah alm.Ayah & Ibu ku, aku raba bekas luka itu. Ternyata kering, tak ada tanda bekas robek, atau koyak akibat pukulan dari keributan hebat antar kami berdua.

Tapi auwh !!! Apa ini !!! Kok rasa senat sebut, bahkan kalau aku paksa langsung beringsut menahan rasa sakit nya. Yah, dalam gelap, aku tahu ini lebam, dan biasa itu disebut biru, karena darah membeku.

Waktu sudah menunjukkan pukul 20:25, hati berusaha tenang. Akhirnya dalam lubang tutupan, sekarang bisa tenang. Ingin rasanya mulai duduk berjongkok dalam rasa air dingin ini, meski dingin akan lebih berasa lagi menggigil. Tapi biarlah, karena beginilah keadaan nyaman bagi ku. 

Satu masa, dua masa, tiga masa, sampai aku ini terlepas dari batas waktu hukuman yang ditetapkan dari sorga, maka aku akan diangkat keatas. Cuma apakah itu kebaikan, sebab bagiku yang sudah melewati banyak kegelapan, keluar dari sini bisa kah itu dianggap kebebasan ??

Sebab alam diatas ku adalah masih manusia saja. Bahkan saat ini meski dalam tutupan, aku dengar ada yang dari alam atas, mengerang bahwa kejam, jahat dunia, masih sama seperti sebelum nya. Yaitu masa ketika aku masih berjalan beriringan bersama para laki-laki, dan perempuan dalam alam bebas.

Aku ingat dahulu tertawa bukanlah bahagia, tapi banyak dibuat oleh suasana semu pikiran saja. Dimana moral tak ingat tangis begitu nyata, itu karena sudah rusak garis tegas nya.

Jadi aku ingin bukan di dunia atas alam sedikit lebih tinggi dari tutupan yang dimana aku sedang berada didalam nya. Aku ingin, sungguh berharap, lebih dari apa yang ku harapkan, bahwa naik aku keatas sumber cahaya, dekat dengan Dia yang disebut Sempurna. 


Kabut merah biru hitam teman ku Kabut merah biru hitam teman ku Reviewed by Alfiyanto.J.S on 8:49 PM Rating: 5

No comments: