Aku ini kotor, tentu sering hal nya lakukan tak Kudus. Demikian semua nya, aku pandang sekeliling dunia, dari yang kecil, sampai dewasa ; dari terdekat sampai terjauh ; dari yang pernah saling berbicara, bahkan hanya dari yang diujung daratan terpisah lautan lain nya. Kita semua sama, terpenjara dalam tubuh, disebut kedagingan, yang membuat diri ini selalu memberontak, dan ingin bermusuhan dengan kehendak Allah yang hakekat nya Roh yang tinggal dalam kekudusan. Sehingga apa yang baik itulah, sebenarnya mau diberikan pada kita untuk bisa mendekat pada Nya.
Oh, sayang dulu disayang, bahwa sekarang siang, dimana masih terasa terik terang, aku barusan kembali mendapati ku sendiri berjalan di jalan tak murni. Sebab dari perjalanan 23 petang berganti, dimana pernah satu kali dalam mimpi, bangkit aku kedalam dunia nyata, tersadar, terus membolehkan apa yang kanan jadi kiri, dan kiri boleh disebelah kanan. Tapi baru hari ini, hal yang kiri, akhirnya menemukan jalan buntu, yang sebenarnya jadi jalan terang.
Sebab dengan demikian telah salah, aku dibenarkan oleh proses kehidupan, sehingga jalan hidup Kekudusan bukan hanya sebuah pencapaian gagal, tapi dalam keadaan terus melakukan perbaikan, untuk disempurnakan, bahwa mulai kali ini, ada perubahan tentang runtutan aturan, juga ketetapan hati ku, agar bisa terus mendekat pada hal yang indah, elok, benar, bahagia, damai, tenang, berakhir pada terang yang tak menyakitkan, yakni Tuhan.
Oh, Senin ku.. waktu umur sudah cukup untuk terbang, tapi patah sayap ku. Terima kasih, ya Tuhan ku.. Engkau biarkan aku terluka, bukan oleh siapapun, bukan oleh pihak mana pun lagi, tapi oleh ku, atas perhatian dan penyapaan Mu lewat celah hati ku yang mulai teduh, tentram...
Mungkin memang belum layak sayap ini kembali terbang, sebab masih ada yang perlu aku pelajari dalam kehidupan, supaya aku pulang nanti, sudah pantas lebih dari pemenang, sebab aku bukan melawan orang-orang yang memusuhi ku, membenci ku, mencintai atas dasar manfaat ku, yang perduli tapi cuma seolah seperti, yang merasa menyangi tapi meninggi, yang lain-lain, intinya aku sudah menang lawan diri ku sendiri, sehingga tak ada yang lebih bisa menyakiti ku selain diri yang tak berpuas, untuk mengampuni diri ku, agar semua tak bisa menjatuhkan ku yang belajar dari Firman Nya.
Sungguh nyaman jadi ku, aku bersyukur ini hidup ku, terlebih lagi Tuhan Yesus Kristus sudah menebus, dan mengampuni ku, meski berulang aku jatuh, tapi dibalut nya. Sampai ini masa pemulihan ku, dia ingin mempersiapkan aku, memisahkan aku, menguduskan aku untuk Nya, agar aku bisa pulang membawa pujian di hati, dan mulut ku, sebagai persembahan untuk kemuliaan Nama Nya, lalu oleh sukacita yang telah ku terima, nanti dilimpahkan Nya, setelah aku bertemu cerita akhirnya, dan rencana yang baik lain nya untuk masa depan ku di kehidupan kekal bersama Nya.
Kudus, Kudus, Kudus lah Tuhan.
Yang ku kenal dalam nama Yesus Kristus juru selamat ku yang menang di kayu Salib.
Hormat puji-pujian bagi Dia ditempat Maha tinggi.
Yang murah, dan perkasa, pengasih, dan penyayang pada ku, juga pada siapapun yang mau datang dengan hati rendah, remuk, redam, pada Nya yang Agung perkasa.
Amin, amin, amin.
Kekudusan
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
2:21 PM
Rating:
Reviewed by Alfiyanto.J.S
on
2:21 PM
Rating:
No comments: