Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

In the name of the Lord Jesus Christ


Ini subuh, seperti biasa kalau ku tulis pada lembar yang baru, maka ada yang lama itu mengulangi lagi dalam ku. Aku tunduk, tapi berontak, aku taat, namun cari cara sendiri. Bukankah ada yang sudah menolong ku, yakni Dia yang dalam nama Tuhan Yesus Kristus menyertai mu ?

Iya, memang. Hanya saja barusan terjadi, masalah menghampiri, oleh karena hilang gambaran jelas jalan ku, oleh karena tindakan yang tak ku tahu. Sampai akhirnya demi menghilangkan kebingungan, dan keresahan ku, diri ini kembali demikian itu. 

Sekarang pertanyaan berikutnya, sampai kapan kamu mau begitu ? Kadang kalau ini memang bukan dalam kendali mu, tapi ada yang sudah lewat 21, kamu kembali ke cara dulu.

Iya, entah kenapa, kadang butuh pencerahan lagi, atas jalan sendirian ku. Meski ku tahu Tuhan berserta ku, tapi salah ku, ada peran si Jahat itu. Dia perlakuan aku bagai buruan yang berharga. Okay, aku memang seperti tak menjawab pertanyaan ku. Sungguh, kalau pertanyaan nya begitu, aku mau sampai disini. Hanya saja, aku tak berjanji, tapi bukan tak bersungguh-sungguh, sebab kali ini aku sedang ingin merangkai keutuhan ku, seperti khotbah hari yang lalu, saat aku beribadah Minggu, itu tentang Nehemia membangun tembok yang runtuh selama 52 hari, ditanah reruntuhan, sebelum kedatangan musuh. Jadi biarlah yang lalu, itu berlalu. Dan ini lagi ku bangun baru, tapi buram petunjuk tentang bantuan saat keadaan darurat ku, sebab aku butuh itu. Masakan jalan tanpa pegangan, atau rute panjang tanpa bekal tambahan yakni berupa uang untuk beli bahan bagi kebutuhan kurang saat masih diperjalanan.

Jadi ku tangkap jawaban itu, bagaimana kalau kamu harus berani berkata butuh sesuatu ? Turunkanlah ego mu, bukan kah itu kesombongan juga ? Tidakkah kamu mau berkata meminta pada dia yang nyata dekat mu, yang Tuhan titipkan untuk jadi sekoci keselamatan mu ?

Ini pertanyaan sulit bagi ku, tapi ku coba jawab mengalir apa adanya. Jadi begini... Permulaan waktu adalah kesulitan, bahkan kau tau, Hai !!, diri ku, aku sering ketakutan kalau tiba-tiba, aku dapat kemudahan, dan semua tampak mudah. Itu akan membuat ku menangis, atau malah jadi semakin sedih. Memang aku bisa saja melakukan yang kau tanyakan itu, hanya saja, Sekoci adalah alat yang seharusnya dipakai, saat sudah antara hidup, dan mati. Bila masih bisa dipaksakan, kenapa ku pergunakan, padahal masih bisa bertahan. Semisal aku mau lebih dalam lagi menjawab, dimana bisa saja ku meminta, terus pelan-pelan, bukan kah siapapun jengah juga. Aku ingin kepastian jawaban, bukan kebingungan ku dipaksakan dalam pertanyaan-pertanyaan yang menuduh ku. Jadi berilah kelegaan sedikit, dan sampaikan lah pada Maha Tuhan, bahwa aku butuh keajaiban rahasia, yang tak usah lama-lama, yakni sampai selesai Landak mini berListrik yang ku tuliskan itu. Buatlah semua tersedia, kalau aku harus menderita sisa nya, berikanlah kekuatan untuk mengatasi nya. Biarlah kekurangan itu jadi kekuatan seperti epistel khotbah kemarin, saat Paulus meminta 3x pada Tuhan untuk mengangkat Iblis yang mengocoh nya, namun dijawab Nya bahwa sudah cukup karunia buat dia, sebab dalam kelemahan sang Rasul ada kekuatan yang Maha Kuasa, sehingga itu seperti pesan, supaya jangan sampai siapapun terjebak kesombongan.

Oh, Tuhan... Ini pertanyaan, dan ini lah jawaban, tapi kalau kedua hal tanya - jawab itu ku sampaikan pada Mu, sebenarnya dua hal tersebut adalah permohonan. Aku sering meneriakan "Dalam nama Yesus" dalam hidup ku. Bahkan itu satu kalimat utuh yang ku rasa paling banyak ku ucapkan dalam suara hati ku, yang tak terucap di bibir, tapi sungguh diucapkan. Jadi tanpa sadar aku sudah terikat pada itu, sebab seperti otomatis bagi ku. Jadi ini subuh baru, dimana masih aku seperti kemarin, tentang yang ku mau sejak dulu, ingin ku hapus, tapi barusan terulang. Bahwasanya kali setiap mengulang, ada saja alasannya. Maafkan aku yang selalu cari alasan, aku tak mau bilang pintar, sebab sesungguhnya bodohlah aku sejadi-jadinya. Oleh karena itu, aku cuma mau Engkau tahu, kalau dalam nama Mu pasti selalu ku akan berjuang, tapi bolehkah kata-kata itu bisa berkuasa, jadi biarlah ada jawaban instan untuk masalah kecil, yang bukan, atau tak sampai ku sendiri mau punya kekuatan membelah lautan, atau memindahkan gunung. Hanya kekuatan kehidupan saja, yaitu saat ada yang salah, ku dibenarkan, saat kesulitan ada penghiburan, kalau harus memecahkan masalah, aku mendapatkan petunjuk yang buat ku terus bisa dapatkan segera jawaban itu.

Oh, tulisan ku panjang... Tuhan...
Sebab aku ini kebingungan...

Memang mungkin kalau manusia pasti lelah untuk baca yang demikian, tapi tidaklah Engkau yang punya kekekalan.

Sebentar ini ku anggap cukup Tuhan...
Mau ku akhiri, supaya aku bisa berdoa, lalu istirahat sebentar.
Aku ingin bilang semoga, tapi rasa nya muak atas keraguan.
Tapi mau bilang Amin, aku segan, sebab selalu ada pengulangan. 

Jadi sekarang aku tutup aja dengan ini, Ya.. Tuhan..

"Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku pasti menang"

.....

Oh, biarlah, ada yang ucapkan Am*n untuk ku.. 
Oh, biarlah ada yang sampaikan pada yang Maha Tinggi menyampaikan A*in untuk menguatkan ku.

Sebab sebelum 52 hari itu, aku tak mau untuk catatan yang ku akan akhiri ini, ku ucapkan kata yang akan ku rangkai dalam kalimat sakral itu. 

Terpujilah Engkau yang Maha Kuasa dalam Tuhan Yesus Kristus. Haleluya. 
In the name of the Lord Jesus Christ In the name of the Lord Jesus Christ Reviewed by Alfiyanto.J.S on 4:21 AM Rating: 5

No comments: