Selamat Datang

Aku berharap bebas menceritakan segala cerita untuk ku persis seperti saat mata ku memandang dunia

Tolong aku, Tuhan


Siang hari usai sibuk di pagi, lalu pada jeda waktu saat tinggal sepi, karena ada yang kesana, ada yang kesini. Tinggal ku akhirnya balik lagi, dimana mata, curah, apapun itu, dan jadi nya begini. Bahwa aku harus, dan ingin juga menulis dalam blog ku, sebagai catatan ingat-ingatan di masa nanti. 

Tolong aku, Tuhan...
Sekarang aku hanya ingat itu, sebab memang demikian perlu ku ucapkan, tuliskan, dan naikan dalam doa.

Tolong aku pada penuntasan masalah yang tak rumit bagi Mu, mungkin bagi yang lain nya ini cukup sederhana, tapi kapasitas ku memang tak seperti mereka yang gagah perkasa.

Pada ku ada semua hal tak terlihat, yakni musuh dari alam sana. Yang menjadi musuh ku, karena ku pilih Nya, namun jalan ku seperti lawan dari Dia yang Maha perkasa. Akhirnya aku terjebak dalam dua dunia, yang mana aku pasti tak akan datang kepada si yang ku benci, tapi seperti nya, ku merasa Maha Tuhan sedang membiarkan diri ini lambat dapat jawaban yang ku ingini.

Susah gelisah bukan diri ini pujangga, yang senang menimbang untuk dapat pengetahuan tinggi, supaya lebih dari yang lain disekelilingnya selama di Bumi. Aku, tak mau jadi mereka, tapi hidup rasa mereka, dan lebih parah nya, ku tak punya sedikit pun nama untuk bisa dikenang, karena benci dunia, membuat ku bermusuhan dengan jalan mudah mendapatkan yang ku mau.

Ya, Tuhan tolong aku. Apakah si Masalah ku memang sudah menangkap ku ? Sehingga jerat nya perlu dilepas dulu. Tolong kirim kan penolong bagi ku, kalau itu cara yang harus ku tempuh. Dari dulu ku ambil yang terbaik bagi ku, tanpa mau menyusahkan siapapun, tapi akhirnya malu sendiri. Kalau ini lagi ku tutupi, oh beban nya sakit sekali.

Jadi harus apa, Tuhan ? 
Berdiam, atau rubah total yang silam.
Jadi harus kemana, Tuhan ?
Ke kiri, atau ke Kanan.

Oh, hidup ku yang tak tenang.
Akankah kita bisa bertemu persemaian Nya ?
Akankah ku bisa rehat di lumbung Nya ?

Semua pertanyaan itu sudah ku jawab, tapi tetap tak tenang. Semua yang ditanyakan pada ku, mampu ku jawab, tapi masih susah hati ku.

Dan kalau hari ini adalah keputusan baru, semoga selamat itu bukan 1, 2, 3, atau 1000 pagi petang berlalu. Namun tuntas Dia telah menjadi Gembala yang dekat dengan ku, sehingga tak menderita, karena tak ada yang bisa menyakiti ku lagi. Siapapun itu, entah masalah, entah keadaan, entah hati, entah si jahat, entah diri ku daging yang menuntut, entah dia yang seolah teman, entah seluruh isi dunia sekalipun. Aku selesai untuk menyusahkan diri ku, sebab Tuhan telah menjadi penolong ku. 

Amin.

Tolong aku, Tuhan Tolong aku, Tuhan Reviewed by Alfiyanto.J.S on 2:27 PM Rating: 5

No comments: